Jumat, 07 Oktober 2016

[Yang Asli, Yang Lebih Baik]




Kemaren ada paket dari lampung, isinya makanan macem2, tapi enak semuanya. Dan setelah sekian lama, baru kemaren saya akhirnya merasakan pempek yang asli. Mantap bener pokoknya rasanya! Ladzidz jiddan.. Terima kasih pak haris oleh2 nya. Hehe.

Yang asli memang selalu lebih nikmat bukan? Dalam keseharian, seseorang bisa saja menampilkan yang baik-baik, bisa saja berlaku seolah-olah baik, tapi suatu saat pasti tetep akan keliatan aslinya. Karena laku baik yang tidak asli, pasti tak akan bertahan lama, ya karena memang bukan aslinya. Maka apapun yang tidak asli, pasti menimbulkan ketidaknyamanan. Gak tenteram, gak nikmat, hehe..

Dalam Al-Quran, orang yang menampilkan ketidakaslian ini disebut Munafiq. Wal iyadzu billah.. berbeda dengan orang yang beriman yang cirinya khas, dan orang kafir yang cirinya juga khas. Orang munafik ini cirinya agak sulit dikenali. Maka di awal Al-Baqoroh, kita bisa melihat hanya 4 ayat ttg orang beriman, dan hanya 2 ayat ttg orang kafir. Tapi begitu membahas orang munafiq, ada 13 ayat sendiri untuk menjelaskan ciri mereka.

Maka, yuk mari menampilkan yang asli, mari berlaku lebih baik. Tidaklah mengapa kalau saat ini niatmu menjadi baik masih karena seseorang, tapi lambat laun mari kembali meluruskan niat karena-Nya. Karena pada akhirnya yang tampak adalah yang asli. Siapa yang menjaga ketertarikannya hanya pada Allah, Allah pasti akan membuatnya menarik di hadapan manusia. Yang asli selalu lebih menarik bukan? ðŸ˜€ðŸ˜€ðŸ˜€

Tidak ada komentar:

Posting Komentar