Sore ini, alhamdulillah Allah takdirkan saya bisa berjumpa dengan Pak Haris dan putranya, Alfath setelah sebelumnya hanya bisa berkomunikasi lewat hp. Ceritanya pak Haris ini pernah melihat tayangan chanel sebuah TV, yang kebetulan waktu itu saya ada di dalamnya, judulnya "Jejak Para Penghafal Qur'an" gitu kalo gak salah. Saya sendiri juga gak tahu gimana sih tayangannya karena belum pernah nonton. Merasa tertarik dengan tayangan tersebut, beliau cari kontak saya kemana-mana hingga akhirnya dapat. Dalam percakapan kami kemudian beliau cerita panjang lebar mengenai putranya yang ingin masuk FK juga. Oya, putra beliau, Alfath ini juga alhamdulillah sudah selesai 30 juz, hanya tinggal melancarkannya.
Sama seperti yang selalu saya tekankan kepada adik-adik tingkat, atau siapapun yang meminta saran gimana caranaya masuk FK. Saya tidak mau menyembunyikan kenyataan. Saya paparkan apa adanya supaya tidak melambungkan harapannya, "Akh, sebelum antum terlambat dan menyesal, cobalah segera ganti haluan, gak usah masuk FK." Kenapa? Kuliah di FK itu lama, mahal, dan sulit. Jadi dokter itu lama. Butuh waktu minimal 3.5 tahun preklinik, kemudian 2 tahun koas, dan 1 tahun internship, belum nanti kalau mau jadi dokter keluarga tambah 3 tahun lagi, atau kalau ambil spesialis tambah 4 tahun lagi. Itu kalau lancar semuanya. Belum nanti kalau kamu lihat temanmu udah nikah duluan, punya penghasilan duluan, dan kamu masih harus berkutat dengan teksbook. Jadi dokter itu mahal. Biaya pre klinik itu paling murah sekarang 7 juta per semester, ambillah rata2 10 juta. Kemudian belum ditambah biaya pas koasnya, belum biaya buku2 dan lain-lainnya. Jadi dokter itu juga sulit. Gak gampang memang, tapi juga gak sulit2 banget. Kadang ada materi anatomi yang seabrek itu harus dikuasai dalam waktu singkat, sering juga harus mengorbankan waktu tidur untuk belajar, dan seterusnya. Udah gitu nanti salah dikit aja bisa berhubungan dengan hukum.
Tapi saya juga kasih semangat buat penyeimbang. "Coba, niatmu pengen masuk FK itu apa? Jadi dokter itu gak bisa kaya. Kalau pengen kaya jadi pengusaha aja. Kalo dokter ya paling buat makan cukup lah." Kalo bener pengen masuk FK, tinggal ikhtiarnya dimaksimalkan. Yang penting masuk dulu, gak usah mikir biaya. Allah Yang Maha Kaya nanti yang ngatur semuanya. Kalo pun kamu pengen nikah pas kuliah, itu juga bisa. Mintanya sama Allah (Walaupun saya sendiri belum, hehe..). Intinya dicoba aja dulu semua cara. Hidup ini pilihan. Dan setiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Pilih yang paling tepat dengan melibatkan Allah selalu. Insya Allah bisa, gak ada yang mustahil bagi Allah.
*Dan di akhir perjumpaan kami, beliau berikan saya okeh-oleh khas daerahnya. Kripik Nangka Bandar Lampung, Kopi Durian, dan Kopi Ulubele. Terima kasih pak, kopinya mantap.. hehe. Jazaakumullahu khoiron. pak Haris dan Alfath. Semoga Allah perkenankan apa yang menjadi hajat antuma. Allah berkahi urusan keduanya. Dan Allah mudahkan dek Alfath dan lainnya untuk mencapai cita-citanya. Menjadi penebar manfaat untuk umat. Aamin ���
Tidak ada komentar:
Posting Komentar