Jumat, 07 Oktober 2016

[MENIKMATI HIDUP ?]

Oleh: Humamuddin

Orang yang punya tujuan hidup tentu berbeda dengan yang tak mempunyainya. Orang mukmin tujuannya adalah akhirat, maka dunia seisinya ini hanya dijadikannya sebagai sarana. Ia tak cepat merasa puas atas berbagai sarana yang dipunyainya. Fokusnya hanya pada tujuan. Tidak ada istilah bersenang-senang dalam kamusnya. Alih-alih menikmati indahnya hidup, ia justru menjadikan hidup ini sebagai perjuangan. Tempatnya menikmati kehidupan adalah kelak di akhirat, dalam surga yang berbalut kenikmatan.

Sejenak mari kita menyeksamai bagaimana kisah Al-Hafizh Ibnu Hajar dengan seorang yahudi. Waktu itu, beliau melewati sebuah pasar nan ramai dengan kereta kudanya yang megah, plus dengan pakaian yang menawan. Tiba-tiba seorang yahudi dengan pakaian kumalnya menghampiri beliau, “Wahai Syaikhul Islam, engkau menyatakan bahwa Nabi kalian bersabda, 'Dunia itu penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang orang kafir.' Bagaimana mungkin keadaanmu yang bergelimang harta saat ini bisa disebut penjara, lalu keadaanku yang melarat di dunia seperti ini disebut surga? Berarti engkaulah yang kafir, dan aku yang beriman."

Ibnu Hajar tersenyum menjawab, “Ketahuilah, keadaanku yang bergelimang harta ini jika dibandingkan nikmat yang Allah janjikan untukku di akhirat, seakan-akan aku sedang di penjara. Sedangkan keadaanmu yang melarat saat ini, kalau dibanding balasan siksa pedih yang Allah berikan untukmu di akhirat, seakan-akan engkau berada di surga.” Mendengar hal tersebut, masuk islam lah yahudi tersebut seketika.

Memang begitulah, kehidupan mukminin di dunia ini bukanlah untuk dinikmati. Ianya hanya sarana. Ada akhirat yang lebih kekal yang menanti ditempati. Maka milik kita yang sejati adalah yang ada di akhirat. Semangat pagi. Baarokallahu fiikum 😊😊😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar