Jumat, 11 Maret 2016

Untukmu Penghafal Al-Qur’an (Part 2)




Untukmu Duhai Penghafal Kalam Ilahi
Mari sejenak kita mengingat perbincangan berkualitas Rasulullah dan para sahabatnya suatu waktu,
“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia”, beliau mengawali
“Siapakah mereka, duhai Rasulullah?”,tanya mereka penasaran.
“Ahlul Qur’an, mereka itulah keluarga Allah dan staf khusus-Nya”,
Itulah dirimu yang dimaksud wahai sang pengandung Al-Qur’an
Mereka yang selalu membaca, mentadabburi, mengamalkan, mengajarkan, dan pada gilirannya nanti memperjuangkan Al-Qur’an.

Untukmu Duhai pengandung Al-Qur’an
Tahukah kau arti keluarga, kawan? Ya, keluarga adalah tempat kembali yang paling nyaman, keluarga adalah segalanya bukan?
Bukankah dalam keluarga, masing-masing berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan lainnya?
Lalu, bayangkan jika yang menjadi keluargamu adalah Allah? Luar biasa bukan?
Apa pun yang menjadi pintamu, tentu Allah pasti akan siapkan bukan?
Apa pun yang kau butuhkan, tentu Allah pasti akan beri jaminan bukan?
Lantas, mengapa kau masih merisaukan duniamu? sementara kau adalah keluarga Allah di bumi?

Untukmu Duhai pengandung Al-Qur’an
Apakah kau tidak malu kepada-Nya yang telah menjamin semua kebutuhanmu?
Tak perlu lah kau risaukan itu semua..
Cukuplah kau risau jika ada hak Allah yang terlewat darimu
Cukuplah kau malu jika amalan harianmu berlubang-lubang tidak kontinyu
Cukuplah kau galau jika malammu berlalu begitu saja tanpa tahajjud
Cukuplah kau malu jika ada hafalanmu yang mulai memudar
Kawan, tidaklah laik bagimu menebak-nebak jodohmu, rezekimu, dan apalagi masa depanmu.
Cukuplah kau rencanakan dengan sebaik-baiknya, lalu biarkan Allah yang menjaminkannya untukmu

Untukmu Duhai Penghafal Kalam Ilahi
Bagaimana kabar malammu? Semoga ianya penuh dengan bekasan sujud, linangan air mata, dan lantunan ayat
Kalaupun ternyata malam kita masih terasa hampa..
Mungkin kita perlu banyak-banyak merenungi diri, bertanya pada diri sendiri
Dosa apakah yang membuat kita terhalangi dari lezatnya qiyamul lail?

Untukmu Duhai Pembawa Panji-Panji Al-Qur’an
Bagaimana kabar harimu? Semoga ianya penuh dengan jejak-jejak karya, tetes-tetes kerja, serta gumaman dzikir
Kalaupun ternyata hari kita masih terasa datar saja...
Mungkin kita perlu memeriksa lagi hati yang mulai bengkak, meneliti lagi niat yang terpatri. Kiranya Dosa apakah yang membuat kita terhalang dari karunia-Nya?

Untukmu Duhai Penghafal kalam ilahi
Seorang penghafal Al-Qur’an seharusnya dikenal malam harinya sebagai sosok ahli ibadah
Seolah dunia tidak sempurna jika ada malam yang terlewatkan dari tahajjud dan menelaah buku
Seolah malam adalah teman yang selalu ditunggu
Yang sayang dilewatkan begitu saja tanpa sengukan tangis, bekasan sujud, suguhan tilawah, dan tumpukan buku.

Untukmu Duhai Pengandung Kalam Mulia
Ingatlah, kekuatanmu yang sesungguhnya ada pada qiyamul lail
Ialah obat dari segala risau galau yang menimpa
Dengannya, Allah hendak berikan kepadamu derajat yang tinggi
Allah ingin membuat hatimu tunduk khusyuk pada ayat-ayat-Nya
Dia juga hendak menjadikan lisanmu lempang dalam menyampaikan Al-Qur’an
Karena sungguh Al-Qur’an ini perkataan yang berat, sangat berat
Yang seandainya diturunkan kepada gunung, tentu akan hancur tercerai berai
khusyuk gemetar bersebab takut kepada-Nya.

Untukmu Duhai Penghafal kalam ilahi
Seorang penghafal Al-Qur’an seharusnya juga dikenal dengan siangnya sebagai sosok pejuang
Pekerja cerdas yang tidak hendak menyerah kalah
Pemikir ulung yang ide-idenya dinanti
Seakan-akan ia semangat yang terus berkobar tiada ujung henti
Sambil lisannya mengucap istighfar, menaruh harap pinta dari sebagian karunia-Nya

“Ya Allah, Berilah rahmat kepada kami dengan Al-Qur’an. Jadikanlah ia imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkanlah kami terhadap Al-Qur’an apa yang kami dilupakan darinya. Ajarkanlah kami ilmu darinya yang kami tidak mengetahuinya. Dan jadikan ia hujjah (alasan pembela) bagi kami.”