Jumat, 11 Juli 2014

Siapa Yang Memulai??

Sekeras apapun kita menyangkal, entah percaya atau tidak, tapi ini memang benar-benar tidak bisa dipungkiri.....

Sejarah membuktikan bahwa peperangan, penjajahan, pertempuran, pembantaian, Invasi, konfrontasi atau apa lah kita menyebutnya, motif utamanya pastilah masalah agama. Bahkan Ghazwul fikr (baca: Perang Pemikiran/opini) juga terkait masalah agama. saya kasih contoh beberapa...

1. Penjajahan Belanda di Indonesia selama 3 abad juga motifnya agama, masih ingat 'gold, glory, and gospel' nya? 

2. Penyerangan ka'bah oleh Abrahah sesaat sebelum kelahiran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, motifnya juga agama.

3. Perang Badr, Perang Uhud, dan perang-perang lainnya di zaman nabi, apa motifnya?

4. Jangan kira penjajahan ekonomi negara2 adikuasa terhadap Indonesia murni masalah perebutan sumber daya alam, ini juga tidak luput dari motif agama.

5. Pembantaian massal Kaum muslimin di Poso, Maluku tahun 1999 saat Sholat Idhul fitri berjamaah, jelas sekali motifnya.

6. Pembantaian kaum muslimin di Suriah oleh rezim Bashar Assad, dimana bahkan ia sampai mengatakan 'Laa ilaaha illa bashar assad', 'Allahush Shamad fil A'la, Wa fil Ardhi bashar' (Tiada 'ilah' yang berhak disembah kecuali bashar ashad., Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu kalau di langit, kalau di bumi bashar assad), sekali lagi, apa motifnya? 

7. Bahkan, yang paling santer beritanya saat ini, perang ratusan tahun antara israel-palestina juga sangat jelas motifnya. ya... agama.

Kita mungkin bisa menyangkal bahwa penyebab peperangan bukan masalah agama, tapi murni masalah sosial, perebutan sumber daya alam, kesalahpahaman, keserakahan atau lain sebagainya. tetapi percayalah bahwa itu semua murni masalah agama karena itu memang sesuai dengan sunnatullah. Memang sudah digariskan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.

Nah... sekarang tinggal siapa yang memulai peperangan itu? Kita atau Mereka? Kita diserang, kita balas menyerang....

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu", [Al-Hajj: 39]

Ampunilah kami atas kelemahan kami saat ini ya Allah..
Ampunilah kami atas ketidakberdayaan kami menolong saudara2 kami di Gaza dan Suriah..


Ya Allah, tolonglah mereka, kokohkanlah barisan mereka, tepatkanlah serangan mereka, berikanlah yang terbaik bagi mereka, Sungguh, Engkau-lah Sang Maha Perkasa.

Jumat, 18 April 2014

Ada 'Sesuatu' Dengan Kata 'Mengabdi'

1. saya sering mendengar seorang muslim ketika ditanya tujuannya melakukan suatu hal, jawabannya 'saya ingin mengabdi untuk indonesia, saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat' dan seterusnya. 

2. sekilas kata-kata ini terlihat bagus dan tidak ada yang perlu dirisaukan

3. Tapi sadarkah bahwa ada 'masalah' dengan kata 'mengabdi' di sini, yang kalau kita tidak berhati-hati bisa menyeret kita kepada perilaku 'syirik' secara tidak sadar..

4. "dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka mengabdi (hanya) kepada-Ku" (Adz-Dzariat: 56)

5. apa sih arti mengabdi? dalam KBBI, kata meng·ab·di artinya menghamba; menghambakan diri; berbakti..

6. yak... menghambakan diri, padahal sudah jelas bukan kita diperintahkan Allah hanya mengabdi dan menghambakan diri kepada-Nya?

7. Emang kita mau menjadi hamba bagi selain Allah? menjadi hamba masyarakat? menjadi hamba negara? :))

8. Ingatlah, tiada yang pantas untuk kita berikan seluruh jiwa raga kecuali Allah, karena Dia-lah yang menciptakan kita.

9. Lalu, bagaimana yang benar? 'saya melakukan berbagai upaya untuk bangsa dan rakyat Indonesia ini, tujuannya mengabdikan diri untuk Allah, bukan untuk selain-Nya (nah.. ini baru bener)

8. Hmmm... maka kalau ditanya, "Mau nggak kamu mengabdi pada negara?" dengan tegas saya tidak sudi mengabdi untuk negara, entah mau dibilang keras.. terserah. karena ini menyangkut urusan aqidah (keyakinan) Islam. 

9. Oleh karenanya, kita perlu berhati-hati dalam berbicara, karena....

10. “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’: 36)

11. “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)

12. “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba, benar-benar berucap dengan sebuah ucapan yang menyebabkan ridho Allah, ia tidak memperdulikannya, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dengan (ucapan)nya dan sesungguhnya seorang hamba benar-benar berucap dengan sebuah ucapan yang menyebabkan kemurkaan Allah, ia tidak memperdulikannya, niscaya Allah akan menjatuhkannya dengannya ke dalam Neraka Jahannam.” [HR. Bukhari]

13. Mudah-mudahan Allah mengmpuni dosa-dosa kita dan memberikan hidayah, taufik serta inayah-Nya kepada kita...

14. "Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan kami mengetahuinya. Dan kami memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak kami ketahui." (HR. Ahmad IV/403 dari Abu Musa al Asy'ari)

16. Wallahu A'lam Bish Shawab....

Selasa, 04 Maret 2014

Branding, Kenapa Harus Malu?


'Branding' atau Pencitraan?

Walaupun terlihat sama, ternyata terdapat perbedaan di anatara keduanya... :-)

Adapun 'BRANDING', ia penting, dalam hal apapun, termasuk memberikan branding kepada diri kita di mata orang lain..

'BRANDING', membuat orang mengenal dan mengetahui kelebihan yang memang benar-benar kita miliki....

Berbeda dengan 'PENCITRAAN'. Ia membuat orang mengenal dan mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan, padahal hakikatnya tidak ada satupun yang kita miliki....

Bahkan... Rasulullah pun juga melakukan BRANDING loh..!!!!

Nggak percaya..?? 

Buktinya Rasulullah terkenal dengan julukan Al-Amiin (Orang yang dapat Dipercaya) bahkan, julukan itu pun tersemat sebelum beliau diangkat menjadi Rasul...

Para sahabat Rasululah pun juga sama, mereka tidak ketinggalan.. Abu Bakar contohnya. Masih ingat cerita tentang keutamaan Abu Bakar? Kenapa sampai ada cerita itu.. kalau nggak ada yang mengisahkan, dan nggak ada yang tahu?

Suatu ketika, habis shalat shubuh, Rasulullah tanya kepada para shahabat, siapa yang puasa hari ini? Siapa yang sudah berinfaq hari ini? Siapa yang sudah menjenguk orang sakit hari ini?

Tentu, orang akan menyangka gak ada yang melakukan itu.. karena baru saja shubuh tiba, dan belumlah sampai sore hari.. Tetapi, sahabat tersebut, Abu Bakar angkat tangan, mengiyakan kalau dia sudah melakukan kesemuanya.

Apakah itu riya? Seandainya itu riya tentu Abu Bakar tidak menjawabnya, dan Rasulullah juga tiadalah pernah bertanya. Dan tanpanya, kita juga gak akan mentetahui kisah ini kan?

Seandainya Rasulullah waktu itu malu-malu, tidak mau menampakkan diri, dengan alasan riya', tentu kita gak akan pernah mengetahui kisah-kisahnya bukan?

'BRANDING' itu perlu, karena kita umat Islam butuh EKSISTENSI di muka bumi. Kita butuh pengakuan agar umat Islam diperhitungkan di kancah Internasional. Bukan riya, bukan sum'ah, tapi untuk kebaikan yang terus bertambah!!!

Dengan 'BRANDING' diri yang kuat, kita bisa mengajak orang berbuat baik dengan lebih leluasa dan percaya diri !!!

Yuk.... mari kita membangun 'BRANDING' diri kita masing-masing, mulai yang kecil, mulai sekarang, dan mulai dari diri kita.

Untuk Izzatul Islam Wal Muslimin.... Insya Allah :-)

Wallahu A'lam Bish Shawab, Wal 'Iyadhu billah.......

Selasa, 21 Januari 2014

Nasihat Untuk Para Penghafal Al-Qur'an

Para penghafal Al-Quran adalah staf khususnya Allah dan keluarga-Nya dimuka bumi, Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. Beliau ditanya: siapa mereka wahai Rasulullah? Beliau bersabda: Ahli Al Quran, mereka adalah keluarga Allah dan orang khususnya-Nya. (Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, An Nasai, Ibnu Majah dan al Hakim)

Hmm.....tidak main-main, KELUARGA, tentunya yang dinamakan sebuah keluarga, apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan atau meminta sesuatu, maka anggota keluarga lainnya akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan apa yang dibutuhkan, bagaimana kalau yang jadi keluarga kita adalah Allah...?

Luar biasa bukan ?? :-)

Nah, oleh karenanya... penghafal Al-Quran seharusnya menjaga sikapnya, hendaknya ia bertakwa kepada Allah dalam semua keadaan, bersikap waro' (berhati-hati atau waspada) dalam hal makan, minum, pakaian,serta perilakunya, tanggap terhadap zaman dan kerusakan penduduk dunia. 

Penghafal Al Quran harus menjadikan Al Quran sebagai teman dalam kesendiriannya, serta penghibur dalam kegalauannya, sehingga ia tidak berkurang dari hafalannya.

Dia mengingatkan orang-orang dalam beragama, menjaga lisanya. Bicaranya dikenal jauh dari hal-hal yang tidak bermanfaat, sangat takut akan lisannya melebihi takutnya terhadap musuhnya, menjaga diri dari hawa nafsu yang dapat membuat Allah murka, dan bergaul dengan Al-Qur'an untuk mendidik jiwanya. 

Ibnu Mas`ud r.a. berkata: "Penghafal Al Quran harus dikenal dengan malamnya saat manusia tidur, dan dengan siangnya saat manusia sedang tertawa, dengan diamnya saat manusia berbicara, dan dengan khusyu`nya saat manusia gelisah. Penghafal Al Quran harus tenang dan lembut, tidak keras, tidak sombong, tidak bersuara kasar atau berisik dan tidak cepat marah."

Fudhail bin 'iyadh rahimahullah mengatakan: "Pembawa (penghafal Al-Qur'an) adalah pembawa panji Islam, tidak selayaknya dia bergurau bersama orang-orang yang bergurau, tidak lalai bersama orang-orang yang lalai, serta tidak banyak bercanda bersama orang-orang yang banyak bercanda, sebagai bentuk pemuliaan terhadap hak Al Qur'an"

Maka, Seorang mukmin seharusnya tatkala membaca Al-Qur'an maka Al-Qur'an itu bagaikan cermin di matanya, ia merasa peringatan AIlah adalah peringatan bagi dirinya, ancaman dan siksa Allah membuatnya takut. 

Hanya orang-orang yang memiliki sifat seperti itulah--atau paling tidak dekat dengan sifat tersebut--yang akan diberi syafaat oleh Al-Qur'an dan Al-Quran menjadi saksi atas mereka.

Mudah-mudahan Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam kebaikan dan menjadikan kita semua staf khususnya Allah Ta'ala, Aamiin :-)

Wallahu A'lam bis Shawaab.

Sabtu, 11 Januari 2014

All About Mawapres

Mawapres (Mahasiswa Berprestasi)… Apa itu?

Mawapres menurut Dikti yaitu, mahasiswa yang punya prestasi tinggi baik dalam kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria tertentu….

Kalo banyak orang bilang, Mawapres itu Mahasiswa Paket Komplit, Apa aja bisa….. Studi oke, organisasi oke, berkarya oke, dan masih banyak yang oke lainnya, hehe…. :-)

Yang perlu diingat bahwa Mahasiswa berprestasi belum tentu teladan, tapi mahasiswa teladan pasti punya prestasi, makanya… orientasinya jangan cuma mau jadi mahasiswa berprestasi, tapi juga harus jadi TELADAN.. Oke? Sip…lah kalau begitu.

Jadi, jangan heran nanti kalau ngeliat Mawapres kok gitu ya ‘bentuk’ oranya, nggak Seideal yang kita bayangin, biasa aja,  mungkin suka bergurau, dll. Itu wajar saja… ;-)

Dulu emang trennya, kalo mau jadi Mawapres identik dengan:
1. Certificate Hunter,
2.  Mafia konferensi,
3.  Duta acara popular,
4.  Aktivis

Tapi, tren itu sekarang mulai berubah,,, dari yang dulunya Mawapres itu merupakan PENCAPAIAN sekarang berubah menjadi PENGAKUAN, kalo dulu harus punya sertifikat macem2 untuk salah satunya bisa jadi Mawapres, sekarang punya sertifikat segunung pun gak pakalan kepakai buat syarat jadi Mawapres, hehe…. :-)

Intinya… Mawapres itu adalah Pengakuan kalau memang kita Berprestasi….

Syarat ikut seleksi Mawapres:
1.  IPK minimal 2,75
2.  Usia maksimal 24 tahun
3.  Belum pernah jadi Finalis Tingkat Nasional

Indikator Penilaiannya:

1. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), dilampirkan per semester (bukan berarti yang bisa ikut seleksi hanya yang IPK nya bagus2,,, Jadi Jangan Khawatir ya,,, hehe). IPK ini hanya dipakai untuk seleksi tingkat fakultas dan universitas, nilai maksimal 20 % dalam penilaian. Tapi kalo udah masuk ke Nasional IPK nggak dinilai lagi kok.

2. KTI (Karya Tulis Ilmiah), kira-kira 20-30 halaman, ada tinjauan pustaka, tidak harus sesuai bidang (jadi anak FK nggak harus membahas tentang kedokteran, membahas masalah ekonomi, humaniora, dll pun boleh), dan karya tulis dinilai berdasarkan,

-   orisinalitas Ide, kemasan, penyampaian
-   versatilis, membumi, nyata, applicable
-   bahasa Indonesia, bertingkat (tema sama tapi terus diperbaiki mulai dari seleksi tingkat prodi,fakultas, universitas, dan nasional)

nilai maksimal 30 % penilaian, dengan rincian, makalah 40 % dan presentasi 60 %.

3. Ringkasan Karya Tulis Ilmiah, ditulis dalam bahasa Inggris/ Asing (Rusia, China, Perancis, Arab, Jerman), mencakup Latar belakang, rumusan masalah, 500 – 750 kata. Penilaian maksimal 25% dengan perincian 40 % ringkasan dan 60 % Diskusi.

Diskusi biasanya impromptu dalam bahasa Inggris/ Asing, dinilai dari bahan dan Tanya jawab serta kemampuan bicara bahasa Inggris/ Asing.

4. Daftar Prestasi/ Kemampuan yang diunggulkan,,, maksimal 10 prestasi terbaik (Penting…. Harus ada bukti sertifikat atau keterangan sejenis). Maksimal penilaian 25 %.

Yang termasuk penilaian juga adalah KEPRIBADIAN, meliputi: wawancara, berkas, psikologi, dll. Tes KEPRIBADIAN ini untuk memastikan kalau memang dia layak untuk menjadi Mawapres.

Nah,,,,,ada yang menarik saat tes wawancara kepribadian Mawapres UNS 2012, Mas Greget Kala Buana  pernah ditanya aneh “Kamu ikut Facial ya dik?”  “Kamu Perawatan, ya?”  “Kamu Model, Ya?” (mungkin gara-gara penampilannya yang 'eye catching', jadi pertanyaannya kayak gitu, wkwk..) :-)

Dia jawabnya,,, “Nggak kok, pak…Saya nggak pernah facial sekalipun, nggak perawatan juga, dan bukan model”. Cuma sayangnya, Mas Greget ini Cuma jadi Finalis Mawapres Nasional, Nggak sampe jadi Mawapres Nasional. Katanya… :-)

Terus Untuk hadiahnya apa?

Hmmm…. Nanti kalo lolos
-  Juara 1 fakultas, Rp 1.100.000,-
-  Juara 1 Universitas, Rp1.900.000,-
-  Bonus dari Jurusan, Rp1000.000,-  jadi, total 4 juta + Visit atau Best student Exchange ke Malasyia dan Thailand (Nggak mesti sih, tapi yang jelas 2 negara)

Terus nanti kalau maju ke nasional…….
-  Mawapres 1 Nasional, Rp 20.000.000,-
-  Mawapres 2 Nasional, Rp 15.000.000,-
-  Mawapres 3 Nasional, Rp10.000.000,-

Gimana…? Sudah ada gambaran kan?..... Mudah-mudahan bermanfaat :-)


Sabtu, 11 januari 2014