Jumat, 07 Oktober 2016

[SHIBGHAH]


"Celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah" (Qs. Al-Baqoroh: 138)

Memang beragam karakter dan sifat manusia di dunia ini. Semuanya berbeda karena memang terwarnai dengan berbagai macam hal yang berlainan pula. Dari berjenis-jenis tersebut, celupan warna dari Allah lah yang terbaik.

Maka beruntunglah para mukminin, yang tershibghah dengan celupan warna ilahi, mereka dengan berbagai macam keadaan, karakter, dan sifat bawaannya menjadi pribadi yang memukau. Penuh pesona keimanan dan kemuliaan.

Maka kita mengenal Abu Bakar Ash-Shiddiq yang lembut tetapi tegas, Umar bin Khattab yang keras tapi mudah trenyuh, Utsman bin Affan yang pemalu lagi dermawan, Ali bin Abi Thalib yang ceria lagi cerdas. Sa'ad bin Abi Waqqash yang pemberani lagi tepat bidikan panahnya, Abu Ubaidah bin Jarrah yang terpercaya lagi sederhana.

Maka kita mengenal pula Mush'ab bin Umair yang fasih tuturnya seelok parasnya, Thalhah bin Ubaidillah sang Syahid yang berjalan di bumi, Zaid bin Tsabit sang cerdas penulis wahyu, Hudzaifah bin Al-yaman intelnya Rasulullah dan penjaga rahasia beliau, Abu Dzar Al-ghiffari sang pejuang kebenaran seorang diri.

Maka kita mengenal pula Abdurrahman bin 'Auf sang ahli ekonomi yang gemar berderma, Salman Al-Farisi yang kreatif dengan ide khandaq-nya. Dan masih banyak lainnya. Mereka semua orang-orang mulia dengan kekhasan masing-masing.

Begitulah memang orang-orang beriman. Siapapun mereka, apapun urusannya, bagaimanapun keadaannya, dimanapun dan kapanpun mereka berada, tujuan mereka hanyalah mengabdikan diri seutuhnya kepada-Nya. Maka siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah?

***setelah dipoles, jadilah drum tong sampah yang cantik. 😁😁😁 #kknuns2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar