Jumat, 07 Oktober 2016

[Menjadi Air, Bukan Buih]


4 tahun yang lalu, saya pernah menuliskan berbagai macam impian yang ingin saya capai, saya tuliskan semua target lengkap dengan tahunnya, 1 tahun, 5 tahun, 15 tahun, dan hingga 30 tahun lagi. Memang beberapa tidak sesuai harapan, tapi Allah menggantinya dengan rencana-Nya yang luar biasa. Salah satunya, Allah temukan saya dengan kawan-kawan hebat di kampus fk uns. Allah kabulkan keinginan saya untuk bisa terus bersilaturrahmi dengan almamater pesantren tercinta. Dan Allah berikan jalan hidup yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Memang masih banyak target yang belum tercapai. Tapi, justru inilah saatnya berjuang lebih ekstra. Saya yakin tidak ada yang mustahil di sisi-Nya. Dia lah Yang Maha Mendengar Doa. Hanya saja keseriusan kita dalam menginginkan sesuatu akan diuji. Benarkah kita menginginkannya atau tidak? Karena kalau kita menginginkan suatu hal, tapi kita meninggalkan qiyamul lail, sejatinya kita tidak serius menginginkannya. Maka, Ya Allah jadikanlah kami ahli qiyamul lail.
Kita memang perlu menjadi seperti air yang mengalir bebas ke manapun, ia hanya mengalir sesuai tabiatnya, dari tempat yang tinggi menuju yang lebih rendah. Begitu pula hidup kita, kita lah yang menentukan, bukan orang lain. Kita yang paling bertanggung jawab atas kehidupan kita kelak. Maka tak pantas kiranya hanya menjadi buih, yang terombang-ambingkan kian kemari, kemudian lenyap, hilang tak berbekas. Begitulah permisalan Allah dalam Al-Qur'an (QS. Ar-Ra'du: 17). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar