Minggu, 08 Februari 2015

Yang Tidak Disuka, Bisa Jadi Itulah Yang Terbaik




Bismillah....
Assalamu'alaikum..
Ini Foto tahun 2000, suasana saat makan siang di dapur pondok Yanbuul Qur'an Kudus (tapi saya gak ada di foto). Saat itu, saya masih kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah, masih ingusan, masih nangisan, masih gembeng. Umur saya waktu itu 6 tahun-an. Ya... Bahkan saat itu saya pengen sekali pulang lagi ke rumah, pengennya nggak mondok, nggak enak, kangen terus sama orang tua, kangen sama adik, sama eyang. 

Tiap hari selama sebulan awal disana, saya selalu lihat dan ngawasi jalan raya di depan pondok yang dibatasi pagar, kapan bapak njenguk lagi? Kapan Ibu kesini? Rasanya pengen nangis terus tiap hari. Saya pandangi terus jalan raya itu tiap sore dengan harapan bisa melihat orang tua datang njenguk, tapi ya nggak bakal lah datang karena memang belum waktunya njenguk..

Perasaan seperti itu hanya saya alami---dan mungkin juga temen saya lainnya--di bulan2 pertama. Alhamdulillah di bulan2 berikutnya saya sudah bisa beradaptasi. Sudah bisa main bola bareng temen2, bisa tertawa dan bercanda, saya mulai bisa belajar, dan mulai mengenal mereka. Kami saling cerita, saling berbagi makanan, antri kamar mandi, antri makan, antri setoran hafalan, dan antri2 lainnya,.. Haha :)), Menyenangkan ternyata !

Seperti halnya saat saya diamanahi belajar di FK UNS, dimana pada awalnya saya juga merasa asing. Akan tetapi rasa 'asing' itu ternyata tidak lama, sesaat setelah kenal dengan 'kultur' nya. Alhamdulillah saya juga bisa cepat beradaptasi.

Intinya dimanapun kita ditempatkan Allah, di sana lah kita berjuang.  Udah, jalani aja dulu.. walaupun terpaksa, tersiksa, nggak suka pada mulanya. Kalo kita ikhlash nerima, Allah akan beri berkah di dalamnya, dan Insya Allah berpahala..

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [Al-Baqoroh: 216]

Ma'akumun Najah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar