Minggu, 08 Februari 2015

Mengapa Perlu Menghafal Ilmu?


Ini adalah cover buku karya Imam Al-Jauzi (Wafat tahun 597 H), judul terjemahannya "Anjuran untuk Menghafal Ilmu." Nama asli beliau Abdurrahman, seorang ulama' yang mempunyai kontribusi hampir dalam semua bidang ilmu. Beliau ahli tafsir, Ahli Fiqih, dan dalam ilmu hadits dijuluki al-huffadz (Penghafal yang Hebat), sejarawan yang sangat luas ilmunya. Beliau dijuluki Al-Wa'aadh (Sang Penasehat) karena luasnya ilmu yang dimiliki. Majlisnya dihadiri oleh ribuan orang, tidak hanya orang islam, orang non islam pun juga datang.

Ada yang menarik dari bukunya ini. Kawan... :D

Ya, tidak cukup hanya belajar dan memahami ilmu, tapi juga harus menghafalnya. Beliau menulis buku ini karena melihat para penuntut ilmu di zaman beliau mulai dihinggapi kemalasan untuk menghafal ilmu.

Bagaimana dengan kondisi kita sekarang? Astaghfirullah!!

Inilah sistem pendidikan islam yang sesungguhnya !! Menghafal !!

Akan tetapi yang terjadi saat ini, sistem pendidikan kita ternyata bukanlah sistem pendidikan yang berasal dari Islam. Kita sering mendengar bahkan membaca penelitian ilmiah bahwa menghafal itu tidak ramah otak dan sebagainya karena memang para penggagasnya tidak menyukai hafalan. Mereka mengatakan bahwa cukup memahami ilmu saja, cukup belajar saja. Mereka mengubur dalam-dalam konsep 'Menghafal' Ilmu. Padahal sejatinya inilah kekuatan umat islam, yaitu adanya sanad. dan ini pulalah yang menjaga keshahihan suatu Hadits hingga sekarang.

Maka tidak heran, terkadang kita belajar satu hal sekarang, seminggu kemudian kita sudah lupa dan tidak sanggup menghadirkannya ketika disuruh menerangkan ke orang lain. Lain halnya dengan para ulama kita terdahulu, mereka bahkan mengulangi hafalan pelajarannya minimal 60 kali seperti yang dilakukan Imam Syafi'i. Akibatnya, pemahaman mereka terhadap ilmu sangat luar biasa.

Ilmu mereka tidak terletak di kertas, tetapi terletak di sanubari mereka. Tidak juga terletak di laptop seperti kita saat ini :-) yang kalau laptopnya hilang, hilang juga ilmunya.... hehe

Dan terakhir, Syaikh Muhammad Quthb, seorang ahli pendidikan islam memberikan komentar mengenai sistem pendidikan yang ada saat ini dalam bukunya, "Dua bidang ilmu yang paling banyak dimasuki konsep yahudi adalah ilmu pendidikan dan psikologi."

Oleh karenanya, kata Imam Malik bin Anas, "Lan tashluha haadzihil ummah illa bimaa sholuha bihii awwaluhaa" 'Generasi akhir ummat ini tidak akan menjadi baik, melainkan dengan mengikuti konsep dan metode yang menjadikan ummat terdahulu baik.'

Kalau ummat ini mau bangkit dari keterpurukan dan menjadi pionir dalam segala hal sebagaimana dulu pernah memimpin dunia, tidak ada jalan lain kecuali kita menerapkan sistem pendidikan 'salafush shalih', para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Wallahu a'lam.. :-)

Mudah-mudahan kita semua dikaruniai semangat yang selalu membara dan hafalan yang kuat sebagaimana para 'salaful ummah' dulu. Aamiin
Oya kelupaaan, Yang pengen baca bukunya bisa didownload di link berikut, atau disini tapi pake bahasa arab ya. hehe... Maaf belum ada ebook Indonesianya


2 komentar:

  1. Balasan
    1. Maaf, link sebelumnya menggunakan dropbox, jadi harus mendaftar dulu, ini sudah saya sertakan link yang lainnya, insya Allah bisa, silakan didownload.

      Terima kasih :)

      Hapus