Untukmu
Duhai Penghafal Kalam Ilahi
Mari
sejenak kita mengingat perbincangan berkualitas Rasulullah dan para sahabatnya suatu
waktu,
“Sesungguhnya
Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia”, beliau mengawali
“Siapakah
mereka, duhai Rasulullah?”,tanya mereka penasaran.
“Ahlul
Qur’an, mereka itulah keluarga Allah dan staf khusus-Nya”,
Itulah
dirimu yang dimaksud wahai sang pengandung Al-Qur’an
Mereka
yang selalu membaca, mentadabburi, mengamalkan, mengajarkan, dan pada
gilirannya nanti memperjuangkan Al-Qur’an.
Untukmu
Duhai pengandung Al-Qur’an
Tahukah
kau arti keluarga, kawan? Ya, keluarga adalah tempat kembali yang paling nyaman,
keluarga adalah segalanya bukan?
Bukankah
dalam keluarga, masing-masing berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan lainnya?
Lalu,
bayangkan jika yang menjadi keluargamu adalah Allah? Luar biasa bukan?
Apa
pun yang menjadi pintamu, tentu Allah pasti akan siapkan bukan?
Apa
pun yang kau butuhkan, tentu Allah pasti akan beri jaminan bukan?
Lantas,
mengapa kau masih merisaukan duniamu? sementara kau adalah keluarga Allah di
bumi?
Untukmu
Duhai pengandung Al-Qur’an
Apakah
kau tidak malu kepada-Nya yang telah menjamin semua kebutuhanmu?
Tak
perlu lah kau risaukan itu semua..
Cukuplah
kau risau jika ada hak Allah yang terlewat darimu
Cukuplah
kau malu jika amalan harianmu berlubang-lubang tidak kontinyu
Cukuplah
kau galau jika malammu berlalu begitu saja tanpa tahajjud
Cukuplah
kau malu jika ada hafalanmu yang mulai memudar
Kawan,
tidaklah laik bagimu menebak-nebak jodohmu, rezekimu, dan apalagi masa depanmu.
Cukuplah
kau rencanakan dengan sebaik-baiknya, lalu biarkan Allah yang menjaminkannya
untukmu
Untukmu
Duhai Penghafal Kalam Ilahi
Bagaimana
kabar malammu? Semoga ianya penuh dengan bekasan sujud, linangan air mata, dan
lantunan ayat
Kalaupun
ternyata malam kita masih terasa hampa..
Mungkin
kita perlu banyak-banyak merenungi diri, bertanya pada diri sendiri
Dosa
apakah yang membuat kita terhalangi dari lezatnya qiyamul lail?
Untukmu
Duhai Pembawa Panji-Panji Al-Qur’an
Bagaimana
kabar harimu? Semoga ianya penuh dengan jejak-jejak karya, tetes-tetes kerja,
serta gumaman dzikir
Kalaupun
ternyata hari kita masih terasa datar saja...
Mungkin
kita perlu memeriksa lagi hati yang mulai bengkak, meneliti lagi niat yang
terpatri. Kiranya Dosa apakah yang membuat kita terhalang dari karunia-Nya?
Untukmu
Duhai Penghafal kalam ilahi
Seorang
penghafal Al-Qur’an seharusnya dikenal malam harinya sebagai sosok ahli ibadah
Seolah
dunia tidak sempurna jika ada malam yang terlewatkan dari tahajjud dan menelaah
buku
Seolah
malam adalah teman yang selalu ditunggu
Yang
sayang dilewatkan begitu saja tanpa sengukan tangis, bekasan sujud, suguhan tilawah,
dan tumpukan buku.
Untukmu
Duhai Pengandung Kalam Mulia
Ingatlah,
kekuatanmu yang sesungguhnya ada pada qiyamul lail
Ialah
obat dari segala risau galau yang menimpa
Dengannya,
Allah hendak berikan kepadamu derajat yang tinggi
Allah
ingin membuat hatimu tunduk khusyuk pada ayat-ayat-Nya
Dia
juga hendak menjadikan lisanmu lempang dalam menyampaikan Al-Qur’an
Karena
sungguh Al-Qur’an ini perkataan yang berat, sangat berat
Yang
seandainya diturunkan kepada gunung, tentu akan hancur tercerai berai
khusyuk
gemetar bersebab takut kepada-Nya.
Untukmu
Duhai Penghafal kalam ilahi
Seorang
penghafal Al-Qur’an seharusnya juga dikenal dengan siangnya sebagai sosok
pejuang
Pekerja
cerdas yang tidak hendak menyerah kalah
Pemikir
ulung yang ide-idenya dinanti
Seakan-akan
ia semangat yang terus berkobar tiada ujung henti
Sambil
lisannya mengucap istighfar, menaruh harap pinta dari sebagian karunia-Nya
“Ya
Allah, Berilah rahmat kepada kami dengan Al-Qur’an. Jadikanlah ia imam, cahaya,
petunjuk, dan rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkanlah kami terhadap Al-Qur’an apa
yang kami dilupakan darinya. Ajarkanlah kami ilmu darinya yang kami tidak mengetahuinya.
Dan jadikan ia hujjah (alasan pembela) bagi kami.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar