1. saya sering mendengar
seorang muslim ketika ditanya tujuannya melakukan suatu hal,
jawabannya 'saya ingin mengabdi untuk indonesia, saya ingin mengabdikan
diri untuk masyarakat' dan seterusnya.
2. sekilas kata-kata ini terlihat bagus dan tidak ada yang perlu dirisaukan
3. Tapi sadarkah bahwa ada 'masalah' dengan kata 'mengabdi' di sini,
yang kalau kita tidak berhati-hati bisa menyeret kita kepada perilaku
'syirik' secara tidak sadar..
4. "dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka mengabdi (hanya) kepada-Ku" (Adz-Dzariat: 56)
5. apa sih arti mengabdi? dalam KBBI, kata meng·ab·di artinya menghamba; menghambakan diri; berbakti..
6. yak... menghambakan diri, padahal sudah jelas bukan kita
diperintahkan Allah hanya mengabdi dan menghambakan diri kepada-Nya?
7. Emang kita mau menjadi hamba bagi selain Allah? menjadi hamba masyarakat? menjadi hamba negara? :))
8. Ingatlah, tiada yang pantas untuk kita berikan seluruh jiwa raga kecuali Allah, karena Dia-lah yang menciptakan kita.
9. Lalu, bagaimana yang benar? 'saya melakukan berbagai upaya untuk
bangsa dan rakyat Indonesia ini, tujuannya mengabdikan diri untuk Allah,
bukan untuk selain-Nya (nah.. ini baru bener)
8. Hmmm... maka
kalau ditanya, "Mau nggak kamu mengabdi pada negara?" dengan tegas
saya tidak sudi mengabdi untuk negara, entah mau dibilang
keras.. terserah. karena ini menyangkut urusan aqidah (keyakinan) Islam.
9. Oleh karenanya, kita perlu berhati-hati dalam berbicara, karena....
10. “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’: 36)
11. “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18)
12. “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba, benar-benar
berucap dengan sebuah ucapan yang menyebabkan ridho Allah, ia tidak
memperdulikannya, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dengan
(ucapan)nya dan sesungguhnya seorang hamba benar-benar berucap dengan
sebuah ucapan yang menyebabkan kemurkaan Allah, ia tidak
memperdulikannya, niscaya Allah akan menjatuhkannya dengannya ke dalam
Neraka Jahannam.” [HR. Bukhari]
13. Mudah-mudahan Allah mengmpuni dosa-dosa kita dan memberikan hidayah, taufik serta inayah-Nya kepada kita...
14. "Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan
syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan kami mengetahuinya. Dan kami memohon
ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak kami ketahui." (HR. Ahmad
IV/403 dari Abu Musa al Asy'ari)
16. Wallahu A'lam Bish Shawab....