Para
penghafal Al-Quran adalah staf khususnya Allah dan keluarga-Nya dimuka
bumi, Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh Allah mempunyai keluarga dari
kalangan manusia. Beliau ditanya: siapa mereka wahai Rasulullah? Beliau
bersabda: Ahli Al Quran, mereka adalah keluarga Allah dan orang
khususnya-Nya. (Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, An Nasai, Ibnu Majah dan
al Hakim)
Hmm.....tidak main-main, KELUARGA, tentunya yang dinamakan
sebuah keluarga, apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan atau
meminta sesuatu, maka anggota keluarga lainnya akan berusaha sekuat
tenaga untuk memberikan apa yang dibutuhkan, bagaimana kalau yang jadi
keluarga kita adalah Allah...?
Luar biasa bukan ?? :-)
Nah, oleh karenanya... penghafal Al-Quran seharusnya menjaga sikapnya,
hendaknya ia bertakwa kepada Allah dalam semua keadaan, bersikap waro'
(berhati-hati atau waspada) dalam hal makan, minum, pakaian,serta
perilakunya, tanggap terhadap zaman dan kerusakan penduduk dunia.
Penghafal Al Quran harus menjadikan Al Quran sebagai teman dalam
kesendiriannya, serta penghibur dalam kegalauannya, sehingga ia tidak
berkurang dari hafalannya.
Dia mengingatkan orang-orang dalam
beragama, menjaga lisanya. Bicaranya dikenal jauh dari hal-hal yang
tidak bermanfaat, sangat takut akan lisannya melebihi takutnya terhadap
musuhnya, menjaga diri dari hawa nafsu yang dapat membuat Allah murka,
dan bergaul dengan Al-Qur'an untuk mendidik jiwanya.
Ibnu Mas`ud
r.a. berkata: "Penghafal Al Quran harus dikenal dengan malamnya saat
manusia tidur, dan dengan siangnya saat manusia sedang tertawa, dengan
diamnya saat manusia berbicara, dan dengan khusyu`nya saat manusia
gelisah. Penghafal Al Quran harus tenang dan lembut, tidak keras, tidak
sombong, tidak bersuara kasar atau berisik dan tidak cepat marah."
Fudhail bin 'iyadh rahimahullah mengatakan: "Pembawa (penghafal
Al-Qur'an) adalah pembawa panji Islam, tidak selayaknya dia bergurau
bersama orang-orang yang bergurau, tidak lalai bersama orang-orang yang
lalai, serta tidak banyak bercanda bersama orang-orang yang banyak
bercanda, sebagai bentuk pemuliaan terhadap hak Al Qur'an"
Maka,
Seorang mukmin seharusnya tatkala membaca Al-Qur'an maka Al-Qur'an itu
bagaikan cermin di matanya, ia merasa peringatan AIlah adalah peringatan
bagi dirinya, ancaman dan siksa Allah membuatnya takut.
Hanya
orang-orang yang memiliki sifat seperti itulah--atau paling tidak dekat
dengan sifat tersebut--yang akan diberi syafaat oleh Al-Qur'an dan
Al-Quran menjadi saksi atas mereka.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan keistiqomahan dalam kebaikan dan menjadikan kita semua staf khususnya Allah Ta'ala, Aamiin :-)
Wallahu A'lam bis Shawaab.