Jumat, 24 Juni 2016

Momentum dan Masalah


Ketika terkumpul antara kesempatan dan kesiapan, jadilah itu sebuah Momentum
Ketika realita ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi, jadilah itu sebuah Masalah
Sudah siap banget nih, tapi kesempatannya gak ada.. ya gak jadi momentum, dan jadilah itu masalah
Atau
Sudah ada kesempatan nih di depan mata, tapi ternyata gak siap, ya gak jadi momentum, jadinya masalah

Biar kita lebih memahami apa itu momentum dan apa itu masalah, gini nih..
Misalnya nih, dalam masalah nikah..😁😁😁
Si A nih, dia sudah siap banget pengen nikah, tapi ternyata belum ada kesempatan, belum ada calonnya... ya akhirmya gajadi momentum, jadilah masalah, wkwk 😅😅
Atau si B nih, kesempatannya udah ada di depan mata, bahkan sampai pada ngantri ibaratnya calonnya. Haha 😀😀😀. Tapi dia belum punya kesiapan, ya akhirnya gakjadi momentum juga. Jadilah masalah

Misalnya juga nih, nentukan topik skripsi
Kita mau penelitian skripsi, kesempatannya udah ada, kita udah nguasai nih kasusnya, tapi ternyata dana buat penelitiannya gak ada, atau waktu penelitiannya bakalan lama dan kita gak siap dengan itu, ya gak jadi momentum akhirnya, jadilah masalah..
Atau sebaliknya, sudah siap nih dananya, waktunya lama juga gak masalah karena baru idealis nih ceritanya, haha.. 😀😀 tapi ternyata gak nguasai kasusnya, atau kita gak punya kesempatan untuk melakukan penelitiannya. Ya gak jadi momentum kan?

Dari dua contoh diatas, kalau diperhatikan..
Sebenarnya momentum itu bisa dibuat bukan? haha. 😄😄
Kesempatan itu bisa diciptakan, karena dia tidak datang hanya sekali, tapi bisa berkali-kali
Kesiapan juga bisa diupayakan dan diusahakan bukan?
Tapi memang gak mudah, hehe 😇😇

Kalau kata almarhum bapak saya dulu gini," Di dunia ini, gak ada yang mustahil, yang ada hanya sulit, tapi pasti bisa, insya Allah. Sementara nanti di akhirat semuanya serba mustahil. Para penduduk neraka yang kekal itu, mustahil minta masuk surga. Dan kenikmtan di surga itu sesuatu yang pasti mustahil menurut ukuran kita karena nikmatnya belum pernah dilihat, didengar, dirasa, dan bahkan belum pernah terbersit di dalam hati"

Hehe.. maka ini penting!

Penting banget! bener sekali kalau dalam hal apapun, termasuk urusan jodoh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kita istikhoroh.. pasrah kepada Allah.

"Ya Allah, Jika Engkau tahu kalau memang dia/sesuatu ini baik untukku dalam agamaku, hidupku, dan kesudahan urusanku. Takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah, dan berkahilah. Dan jika Engkau tahu kalau ia memang buruk untukku dalam agamaku, hidupku, dan kesudahan urusanku, maka pisahkan ia dariku, dan pisahkan aku darinya, dan takdirkanlah untukku yg lebih baik dimanapun ia, kemudian ridhoilah aku dengannya.."

Indah sekali kan pasrahnya, sampe nangis pas nulis, hiks 😢😢😢. Perhatikan ada redaksi yg bagus banget nih di doanya, "...Kalau ia memang buruk untukku, ... maka pisahkan ia dariku, dan pisahkan aku darinya," Kenapa harus seperti itu?

Tepat? Kalau dalam urusan jodoh, gini tafsirnya..wkwk
Pisahkan, lupakan aku darinya, dan pisahkan, lupakan dirinya dariku. Karena gini.. kalau cuma kita yang lupa sama dia, sementara dianya masih ngejar-ngejar, kan jadi masalah.. hehe.. apalagi kalau misalnya dianya lupa sama kita, tapi kita gak lupa-lupa, kan jadi masalah juga tuh.. hehe. Maka, inilah doa istikhoroh yang diajarkan Rasulullah. Enak kan jadi orang islam? Hehe

Gak galau-galau mulu..

Saya bahas ini karena pada umumnya seusia saya, (saya juga... hiks, 😢), kadang seringkali galau karena masalah jodoh. Padahal urusan jodoh, bukan urusan main-main lho.. kalaupun dianggap main-main, itu juga tetep serius lho jadinya..

"Tiga hal yang seriusnya dianggap serius, dan bercandanya juga dianggap serius, yaitu, nikah, talak, dan rujuk [HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi]

Maka, yg belum nikah, hati-hati bercanda tentang nikah, yang sudah nikah, hati-hati bercanda tentang talak dan rujuk.. hehe. 😇😇 Hati-Hati ya dengan Hati!

Mudah-mudahan catatan singkat ini menjadi ibroh bagi saya pribadi, karena terkadang saya menulis untuk menjadi pengingat diri, Wallahu A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar