Tampilkan postingan dengan label TIPS & TRICKS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TIPS & TRICKS. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Oktober 2016

[The Power of Story]


"Mudahkanlah setiap urusan & janganlah dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan kamu buat lari.." pesan Rasul kita kepada Abu Musa Al-Asy'ary yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari. Seorang muslim haruslah menarik, karena ia adalah penyeru, da'i kepada islam. Maka ya jangan terlalu serius lah, sesekali buatlah lelucon, tertawa, dan berceritalah. Dan untuk menjadi menarik, sebenernya gak perlu ganteng atau cantik. Yang penting, pandailah bercerita!

Nah, sekarang coba tebak siapa artis wanita yang paling kaya sejagad? Ada yang tahu? Saya juga gak tahu, hehe.. yang jelas rata2 mereka kudu menari, menyanyi, berakting, bahkan melucuti seluruh busananya di depan kamera agar tampak menarik, wal iyadzu billah. Tapi yang unik, di tahun 2006, ada 2 wanita yang jadi kaya raya sejagad karena kemampuannya bercerita. Yang pertama seorang presenter, namanya Opray Winfrey, kemudian kedua, penulis novel serial Harry Potter, J.K Rowling. Di Indonesia pun banyak wanita yang kaya hanya dengan modal pandai bercerita. Sebut saja Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, dan sederet nama lainnya. Maka sebenarnya tidak perlu cantik, tapi pandailah bercerita. Hehe.. 😀😀. Kenapa bercerita? Cerita itu pesannya mudah dipahami, maka Nabi pun juga pandai bercerita. Pernah beliau bercerita di mimbar dari shubuh sampai dhuhur, kemudian dilanjut habis dhuhur sampai ashar dan gak ada seorang pun yang bosan. Wah, keren gak tuh Nabi kita?

Alkisah, ada seorang Ayah bilang ke anak laki2 nya, "Nak, ayah akan jodohkan kamu dengan gadis pilihan ayah." "Tapi yah, aku belum mau menikah, aku kan masih unyu." tolak si pemuda. "Udah percaya aja sama ayah, gadis satu ini bukan gadis sembarangan, dia putri Bill Gates," kata sang Ayah. Mendengar itu, anaknya langsung bersedia. Kemudian sang Ayah ini pergi menemui Bill Gates, " Bill, saya akan jodohkan putri Anda dengan putra saya," ujarnya to the point. "Wah, sayang sekali, tapi putri saya belum mau menikah nih," tolak Bill Gates. "Udah percaya aja sama saya, pemuda satu ini bukan pemuda sembarangan. Dia adalah vice president World Bank," jelas sang Ayah. 

Mendengar hal itu, Bill Gates langsung terperanjat, "Hmm.. kalau gitu sih, saya dan putri saya berat menolak, hehe.." Nah, lalu sang Ayah ini pergi lagi menemui president World Bank. Gini katanya, "Pak, saya akan menempatkan putra saya sebagai wakil Bapak di World Bank," "Lho, Anda ini siapa? Kok berani-beraninya bilang gitu, saya juga belum butuh wakil kok," ujar Presiden World Bank. "Udah, percaya aja sama saya. Orang yang satu ini bukan orang sembarangan. Dia adalah menantunya Bill Gates," jelas sang Ayah. Mendengar itu, president World Bank dengan nada pelan menjawab, "Wah, kalo begitu, saya sangat bersedia, kapan bisa kita mulai?" Hehe..

Ada-ada saja. Ini gak beneran lho.. ya tidak harus ditiru sih. Tapi sebagai seorang muslim. Kita dituntut untuk menawarkan islam kepada semesta. Maka salah satu caranya ya pintar2 lah bercerita. This is the power of story!

[Berprasetia]



Banyak yang sehari nambah sehalaman, ada yang sehari dua halaman, ada yang tiga halaman, bahkan ada yang sembilan halaman sehari. Tapi, ada juga yang sebaliknya, sehalaman per dua hari, per tiga hari, bahkan ada yang per lima hari sehalaman. Walhamdulillah.. 😀😀

Dalam Tahfidhul Qur'an, yang penting bukan seberapa cepat selesai dan hafal. Tak masalah jika kau terseok-seok, berkelindan dalam duka dan tangis menghafalnya. Tak masalah jika kau harus menangis dan bersedih karena satu ayat yang sulit kau hafal. Insya Allah itulah tangis yang akan membelamu kelak di hari kiamat.

Di hari itu, saat kau khatamkan hafalanmu, pastilah itu salah satu hari terbaikmu. Mulai saat itulah, tanggung jawabmu sebagai pengemban Al-Qur'an dimulai. Maka tetaplah berprasetia dengan prinsip Qur'ani. Berprasetialah dengan nama Allah untuk terus menjaga hafalanmu, untuk berjuanglah agar perilakumu bersesuaian dengan Al-Qur'an walaupun sulit, untuk tidak saling berbangga dengan indahnya suara atau kuatnya hafalan, dan tidak mencari dunia dengannya.

Mudah-mudahan Allah menolongmu.. 😊😊

[Rekapan Hafalan]



Kalau pegawai kantoran, mungkin hal paling dinanti adalah awal bulan saat gajian bukan? Hehe...😂😂Nah, kalau pembimbing tahfidz, hal paling dinanti dan yang sangat menggembirakan adalah saat akhir bulan. Kenapa? Karena akhir bulan adalah saatnya merekap hafalan santri. 

Rasanya ada kepuasan tersendiri tatkala melihat hasil pencapaian mereka bagus-bagus. Kepuasan ini pasti dirasakan semua guru. Yah, seperti puasnya seorang dokter kalau pasiennya bisa sembuh bahkan tetap sehat. Seperti itulah.. dan kepuasan ini saya rasa tidak akan bisa dibeli. Hehe.. Senang sekali rasanya tatkala para santri ini bisa nambah hafalan setengah juz, satu juz, bahkan hampir dua juz dalam sebulan. Dan hafalannya lancar, Masya Allah.

Oya.. jangan dikira para santri ini kerjaannya hanya tahfidz, mereka juga masih harus sekolah formal, menguasai materi eksak, materi kepondokan, juga materi depag. Dan ada juga kegiatan pondok lainnya yang padat dan menguras tenaga. Maka, kalau di tengah kesibukan itu, mereka mampu nambah hafalan segitu. Ini prestasi. Luar biasa..

Trus, kalau sebulan bisa nambah satu juz, kemudian anggaplah waktu efektif dalam setahun adalah 10 bulan, maka setahun bisa dapet 10 juz. Insya Allah 3 tahun khatam dan mutqin. Selesai dan lancar hafalannya. Memang ada yang bisa lebih cepet waktu khatamnya, dua tahun, setahun, bahkan 40 hari pun ada. Tapi rata-rata untuk bisa mutqin dan lancar hafalannya, butuh waktu sekitar 3 tahun. Bi idznillah. Memang butuh perjuangan, begadang untuk hafalan, dan seterusnya. Dan alhamdulillah tahun lalu ada 2 anak didik saya yang selesai 30 juz.

Mudah-mudahan Allah berikan kemudahan dan kelancaran bagi mereka yang serius menghafalkan kalamullah. "Saya doakan antum semua cepet selesai hafalannya dan lancar ya. Kalau antum mutqin, antum lah yang pertama seneng, baru orang tua antum, baru kemudian yang membimbing." Baarokallahu fiikum 

[Untukmu, Yang Pengen Masuk FK]





Sore ini, alhamdulillah Allah takdirkan saya bisa berjumpa dengan Pak Haris dan putranya, Alfath setelah sebelumnya hanya bisa berkomunikasi lewat hp. Ceritanya pak Haris ini pernah melihat tayangan chanel sebuah TV, yang kebetulan waktu itu saya ada di dalamnya, judulnya "Jejak Para Penghafal Qur'an" gitu kalo gak salah. Saya sendiri juga gak tahu gimana sih tayangannya karena belum pernah nonton. Merasa tertarik dengan tayangan tersebut, beliau cari kontak saya kemana-mana hingga akhirnya dapat. Dalam percakapan kami kemudian beliau cerita panjang lebar mengenai putranya yang ingin masuk FK juga. Oya, putra beliau, Alfath ini juga alhamdulillah sudah selesai 30 juz, hanya tinggal melancarkannya.

Sama seperti yang selalu saya tekankan kepada adik-adik tingkat, atau siapapun yang meminta saran gimana caranaya masuk FK. Saya tidak mau menyembunyikan kenyataan. Saya paparkan apa adanya supaya tidak melambungkan harapannya, "Akh, sebelum antum terlambat dan menyesal, cobalah segera ganti haluan, gak usah masuk FK." Kenapa? Kuliah di FK itu lama, mahal, dan sulit. Jadi dokter itu lama. Butuh waktu minimal 3.5 tahun preklinik, kemudian 2 tahun koas, dan 1 tahun internship, belum nanti kalau mau jadi dokter keluarga tambah 3 tahun lagi, atau kalau ambil spesialis tambah 4 tahun lagi. Itu kalau lancar semuanya. Belum nanti kalau kamu lihat temanmu udah nikah duluan, punya penghasilan duluan, dan kamu masih harus berkutat dengan teksbook. Jadi dokter itu mahal. Biaya pre klinik itu paling murah sekarang 7 juta per semester, ambillah rata2 10 juta. Kemudian belum ditambah biaya pas koasnya, belum biaya buku2 dan lain-lainnya. Jadi dokter itu juga sulit. Gak gampang memang, tapi juga gak sulit2 banget. Kadang ada materi anatomi yang seabrek itu harus dikuasai dalam waktu singkat, sering juga harus mengorbankan waktu tidur untuk belajar, dan seterusnya. Udah gitu nanti salah dikit aja bisa berhubungan dengan hukum.

Tapi saya juga kasih semangat buat penyeimbang. "Coba, niatmu pengen masuk FK itu apa? Jadi dokter itu gak bisa kaya. Kalau pengen kaya jadi pengusaha aja. Kalo dokter ya paling buat makan cukup lah." Kalo bener pengen masuk FK, tinggal ikhtiarnya dimaksimalkan. Yang penting masuk dulu, gak usah mikir biaya. Allah Yang Maha Kaya nanti yang ngatur semuanya. Kalo pun kamu pengen nikah pas kuliah, itu juga bisa. Mintanya sama Allah (Walaupun saya sendiri belum, hehe..). Intinya dicoba aja dulu semua cara. Hidup ini pilihan. Dan setiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Pilih yang paling tepat dengan melibatkan Allah selalu. Insya Allah bisa, gak ada yang mustahil bagi Allah.

*Dan di akhir perjumpaan kami, beliau berikan saya okeh-oleh khas daerahnya. Kripik Nangka Bandar Lampung, Kopi Durian, dan Kopi Ulubele. Terima kasih pak, kopinya mantap.. hehe. Jazaakumullahu khoiron. pak Haris dan Alfath. Semoga Allah perkenankan apa yang menjadi hajat antuma. Allah berkahi urusan keduanya. Dan Allah mudahkan dek Alfath dan lainnya untuk mencapai cita-citanya. Menjadi penebar manfaat untuk umat. Aamin ���

Jumat, 24 Juni 2016

Pemanasan Menyambut Musim Semi Al-Qur'an




Alhamdulillah, lebih kurang sepekan lagi insya Allah kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan, bulan yang disebut dengan Syahrul Qur'an (bulan Al-Qur'an), yang mana puncaknya adalah adanya lailatul qadr. Bulan dimana Rasulullah me-muroja'ah (mengulang setoran) hafalan Al-Qur'a nnya secara langsung kepada malaikat jibril 'alaihissalam. Bulan dimana para salafush shalih, para pendahulu kita yang shalih 'pol-polan' dengan tilawatul Qur'an.

Inilah istimewanya Al-Qur'an. Al-Qur'an itu mulia. Maka, apapun yang terkait dengan Al-Qur'an akan kecipratan mulia, akan ketambahan berkahnya. Dan Ramadhan adalah salah satu yang mendapatkan efeknya. Ramadhan mulia karena di dalamnya diturunkan Al-Qur'an. Madinah dan Makkah menjadi dua kota yang mulia karena di kedua nya lah diturunkan Al-Qur'an, ada surat makiyyah dan madaniyyah bukan? Para penghafal Al-Qur'an itu juga menjadi mulia dan beroleh keistimewaan karena apa? Ya karena Al-Qur'an. Umat islam ini pasti akan kembali menjadi mulia dan terhormat jika kembali kepada Al-Qur'an. Sayangnya, saat ini rasanya kita masih jauh. Jauh... (sad)

Nah, apa yang dilakukan para sahabat, taabi'in, dan taabiut-taabi'in untuk menyambut bulan ramadhan? Mereka persiapan dulu, dan persiapannya nggak main-main lho. Bersebab ingin bisa banyak baca Al-Qur'an di bulan Ramadhan, mereka dari bulan sya'ban sudah latihan banyak baca Al-Qur'an dulu. Imam Malik, gurunya Imam Syafi'i, beliau ini sehari-harinya mengajarkan ilmu, mengisi kajian ta'lim, dan seterusnya. Kalau sudah mendekati bulan Ramadhan, beliau liburkan semua aktivitas ta'limnya, pengajiannya dihentikan dulu, beliau memfokuskan diri membaca Al-Qur'an. Ya, Pemanasan dulu, banyak-banyak baca Al-Qur'an. Kenapa seperti itu? Ibaratnya kalau kita mau main bola, biasanya pemanasan dulu kan? Gak langsung main, supaya gak kram otot kaki kita. Begitu juga dengan tilawah Al-Qur'an. Orang kalau gak biasa tilawah, baru baca 2 halaman rasanya udah gak sabar, pengennya buka gadget atau tab mulu, ya nggak? Makanya supaya kuat dan tahan lama tilawah Al-Qur'an, perlu dilatih..

Kalau kita tahu bagaimana para sahabat dan orang-orang shalih memanfaatkan Ramadhan mereka, kita akan nangis, malu, merasa gak ada apa-apanya. Astaghfirullah... Disebutkan bahwa Az-Zuhry, seorang taabi'in, ketika datang bulan Ramadhan, maka beliau meninggalkan segala aktivitas dan ibadah lainnya, dan hanya fokus pada 2 ibadah, apa itu? Memberikan makanan untuk orang yang berpuasa, dan Membaca Al-Qur'an. Para shahabat dan tabi'in ketika bulan Ramadhan, seakan mereka 'resign' sementara dari aktivitas lain, dan fokus untuk membaca dan mengkhatamkan Al-Qur'an setiap 3 malam sekali. 3 hari khatam sekali, bro.. Bahkan banyak dari mereka yang khatam setiap 2 malam, artinya sehari 15 juz Al-Qur'an dibaca. Dan kalau sudah masuk 10 hari terakhir Ramadhan, mereka lebih semangat lagi, sehari semalam khatam sekali. Jadi kalau ditotal, minimal selama bulan Ramadhan para shahabat dan tabi'in itu khatam minimal 20 kali.

Itu minimal lho ya.. Imam Syafi'i itu khatam Al-Qur'an 60 kali dalam Ramadhan, sehari 2 kali khatam, dan yang lebih fantastis. Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan Al-Qur'an dalam sholat. Bahkan, Utsman bin Affan itu biasa mengkhatamkan Al-Qur'an dalam satu raka'at. Nggak main-main. Kalo kita baca Al-Qur'an di luar sholat kan masih bisa sambil baca mushaf, diselingi minum, tolah-toleh, dan lain sebagainya. Lha kalo sholat, gak bisa bro.. harus fokus. Batal kalo gerak-gerak mulu..

Yang lebih keren lagi, Ibnu Abbas itu biasa mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan ramadhan antara maghrib dan isya'. Kan cuma singkat waktunya, kok bisa? Bisa lah.. gini soalnya, kalo di Arab, pas musim panas itu maghribnya jam 7, isya'nya jam 10 malam. Nah, sunnahnya, sebenarnya sholat isya' itu diakhirkan hingga agak malam hari (sekira jam 12 atau jam 1 malam) Rasulullah pernah mengakhirkan jama'ah sholat isya' hingga pertengahan malam, sampai-sampai para sahabat lelah menanti beliau di masjid. Akan tetapi, jika mengakhirkan sholat isya' ini dinilai malah akan memberatkan kaum muslimin yang lain untuk berjama'ah sholat isya' karena misalnya sudah seharian bekerja, dan seterusnya, maka dianjurkan tetep sholat isya' di awal waktu. Nah.. para shahabat dulu, mereka biasa mengakhirkan sholat isya' berjama'ah ini karena sunnah. Ini disebut Al-'atamah. Dan sekali lagi, Ibnu Abbas biasa mengkhatamkan Al-Qur'an diantara maghrib dan isya' ini. Masya Allah..

Inilah kesungguhan para shahabat, tabi'in, dan taa biut taabi'in dalam memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan. Mereka fokus pada siang hari menahan lapar dan syahwat, serta pembatal puasa lainnya. Dan pada malam hari fokus menahan kantuk untuk tidak tidur guna mengkhatamkan Al-Qur'an. Barulah jika seperti ini, karena lelah membaca Al-Qur'an hingga tertidur, dikatakan tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah. Jadi, bukan tertidur setelah sholat shubuh karena kekenyangan saat sahur, Hehe..

Tentunya yang dimaksud 'resign' dari semua aktivitas dan fokus membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan bukan kemudian menelantarkan pekerjaan dan tugas yang lain. Tetap melakukan pekerjaan rumah, tugas akdemik, bekerja, dan aktivitas harian biasa dengan optimal. Ditambah dengan menyediakan waktu khusus setiap harinya yang digunakan fokus untuk mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak-banyaknya. Tidak malah disibukkan dengan berbagai jadwal acara buka bersama tiap harinya, dan 'ngabuburit' yang malah seakan penuh kesiaan, nanya diisi dengan canda tawa. Jauh dari meneladani pendahulu-pendahulu kita yang shalih. Shaalihin dan shaalihaat. Wallahul musta'an. Na'udzu billah...

Terakhir, ada sebuah hadits yang menarik terkait dengan hal ini, bahwa puasa dan membaca Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada pelakunya di hari kiamat nanti. Telah shohih tersebut dalam hadits Abdullah bin Umar, diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberi syafaat kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa berkata: 'ya Allah, aku menghalanginya dari makan, minum dan syahwat di siang hari, maka berilah syafaat untuknya karena aku'. Al-Qur’an pun berkata: 'ya Rabbi, aku telah telah menahannya dari tidur di malam hari (karena membaca aku), maka berilah ia syafaat karena aku”.

Maka, yuk pemanasan dulu, persiapan, dan latihan banyak-banyak baca Al-Qur'an dulu. Televisi diliburkan sejenak dulu. Mudah-mudahan dengan begitu, Ramadhan kita kali ini menjadi Ramadhan yang penuh berkah, insya Allah. Aamiin

Tergantung Kesetiaanmu Kepada Al-Qur'an




Sore ini, saya ditemui seseorang yang usianya kira-kira 10 tahun diatas saya, setelah sebelumnya ia menyelesaikan setoran hafalannya. Dengan penuh berseri, ia melemparkan tanyanya,

"Ustadz, saya itu kalau nambah hafalan gampang, tapi kok kalau murojaah itu sulitnya minta ampun, kok gampang lupa ya tadz, kenapa ya?"

Saya katakan, "Hehe, nggak papa.. itu tanda kalau kita masih normal. Allah sengaja kasih kita gampang lupa supaya kita sering-sering muroja'ah hafalan.

Coba seandainya Allah berikan kita tidak pernah lupa. Saya takut jangan-jangan kita malah akan jauh dengan Al-Qur'an, tidak pernah membaca dan mengulangnya lagi." :D

Yang paling penting dalam menghafal Al-Qur'an bukan seberapa cepat antum selesai, tapi seberapa setia antum dengan Al-Qur'an.

Kalau antum bener-benar setia dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an akan datang sendiri kepada antum.

Kalau antum seneng berlama-lama dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an akan berlama-lama dengan antum.

Kalau antum seneng berdekat-dekat dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an akan seneng deket dengan antum.

Saya berani jamin, karena memang Allah udah jamin itu dalam surat Al-Qomar, coba cari ya ayatnya.. hehe :-)

'Wa laqod yassarnal Qur'aaana lidzdzikri fahal min muddakir' (Sesungguhnya Kami telah memudahkan Al-Qur'an untuk diingat, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?)

Mudah-mudahan Allah jadikan kita semua termasuk mereka yang rindu dengan Al-Qur'an dan Al-Qur'an pun merindukan mereka. Mereka yang tidak dilalaikan dengan perniagaan dan kesibukan mereka dari mengingat Allah.. :-)

Selasa, 19 Januari 2016

#Serial Tips Tahfidz Keren-1



           الحمد لله العزيز الكريم, رب العرش العظيم, خالق الانسان فى أحسن تقويم, و الهادى عباده الى الصراط المستقيم, وأدخل المؤمنين في جنة النعيم, والكفار في نارالجحيم.
  الصلاة والسلام على من بعثه الله ليتمم مكارم الأخلاق, قائد الخندق, المقاتل فى الحق, وهو الذي يأكل الطعام ويمشى فى الأسواق, وهو أتقى الناس و أحسنهم خلقا وخيرهم عملا وأعظمهم درجة عند الناس وعند الله.

Amma ba’du, alhamdulillah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan. Tidak dipungkiri bahwa menghafalkan Al-Qur’an adalah cita-cita dan keinginan setiap muslim. Dan alhamdulillah, tren menghafalkan Al-Qur’an saat ini sudah menjadi kesadaran umum. Terbukti dengan menjamurnya rumah-rumah tahfidz, lembaga-lembaga tahfidz, dan komunitas-komunitas yang concern dengan Tahfidzul Qur’an. Mudah-mudahan semangat ini terus terjaga, dan mudah-mudahan ini dapat menjadi awal perubahan besar bagi bangsa ini!

Sudah sejak lama sebenarnya saya ingin menulis untuk membagikan pengalaman dan gagasan yang saya dapatkan selama belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Ya, hanya tulisan sederhana, tidak muluk-muluk. Gagasan-gagasan tersebut terus berkecamuk dalam pikiran saya hingga akhirnya terbersit ide untuk menulis sebuah e-book yang ringkas dan sederhana, yang nantinya bisa diakses dan dimanfaatkan oleh setiap orang.

Ebook ini adalah ebook pertama saya yang berisi tips mengetahui suatu ayat terletak pada halaman berapa dalam Al-Qur’an, dimana akan saya arahkan dalam 3 pembahasan yang singkat dan jelas. 

Kritik, saran, serta tegur sapa dari pembaca semua sangat saya harapkan. Akhir kata, mudah-mudahan Allah jadikan usaha ini ikhlas karena mengharap wajah-Nya, dan dapat menjadi pemberat timbangan amal kelak di yaumul akhir. Aamiin.

NB: Ebook #Serial Tips Tahfidz Keren-1 ini bisa didownload gratis pada link berikut (background gelap), atau link berikut (background terang)  Semoga bermanfaat!

Sukoharjo, 8 Rabi’ul Akhir 1437 H


Yang tertawan oleh dosanya,


Humamuddin

alaikalhamdu@gmail.com

Minggu, 23 Agustus 2015

Pengen Gak Bisa Baca Qur'an Pake Nada yang Keren??


Termasuk kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim adalah membaca Al-Qur'an dengan nada yang indah, karena kata Rasulullah, "Bukan golonganku siapa yang tidak nelagukan bacaan Al-Qur'an (membaca Al-Quran dengan suara yang merdu)" [HR. Bukhori]. Ya, jadi tidak sekadar bisa baca Al-Qur'an saja, tapi juga membaca dengan suara yang merdu dengan tetap memperhatikan tajwid dan tahsinnya.

Perintah Nabi untuk memperindah bacaan Al-Qur'an bukanlah tanpa alasan. Memperindah bacaan Al-Qur'an akan mendorong orang untuk mentadabburi maknanya lho. Contoh gampangnya, pas tarawih nih, kita bakalan lebih khusyu' kalau yang ngimamin suranya bagus kan? mau bacaannya sepanjang apapun kalau suaranya indah orang akan lebih betah. Ya nggak? smile :-)

Nah, entah kenapa saya sudah sering sekali ditanya orang, "Gimana ya mam caranya biar bisa baca Qur'an dengan nada bagus kayak syekh-syekh yang di murottal itu? "

Dulu ketika ada orang yang tanya seperti itu pasti selalu saya jawab, "Udah, dengerin aja murottal, berkali-kali ya, jangan lupa belajar tahsin juga.", Mesti saya jawab seperti itu. Tentu saja jawaban seperti ini kesannya 'enak di saya, tapi gak enak bagi yang nanya', hehe.. karena memang waktu itu saya belum punya solusi yang benar-benar aplikatif dan bisa diterapkan ke setiap orang.

Belum lama ini alhamdulillah, saya menemukan sedikit titik terang mengenai solusinya. Beberapa waktu yang lalu, ketika saya berada di salah satu masjid di jakarta. saya dengerin tuh tabligh akbar dari salah seorang ustadz, 2 jam panjang lebar beliau jelaskan. Hanya tentang bagaimana cara membaca Qur'an supaya enak didengar orang, hehe... Menarik!

Saya yakin semua orang pasti mampu melakukan ini, dan kalau dilakukan dengan benar, saya jamin pasti dalam waktu yang gak lama, bacaan Qur'annya akan mirip seperti nadanya syeikh-syeikh yang kita dengar di murottal itu.

Mau tahu caranya? hehe.. Biar enak saya bikin poin-poin:

1. Coba, suatu waktu dengarkan bacaan murottal yang kira-kira enak dan pas dengan suara 'antum', murottal syaikh misyari, mahir muaqly, suraim, khalifa tunaji, fahd al-kandari atau syaikh ghomidi, dll.

2. Setelah nemu yang sesuai, misalnya murottal syaikh Mahir Muaqly, download mp3 Al-Fatihahnya aja. Udah! atau kalau pengen gampang install aja aplikasi 'Ayat', kalau udah, tinggal download Al-fatihahnya.

3. Dengarkan bacaan bismillahnya kayak apa, satu ayat aja, bismillah aja! Putar sampai 40 kali. Perhatikan liak-liuk nadanya. terus ikuti, terus ikuti, terus ikuti, ulangi sampai 40 kali dalam sehari. Udah, udah, cukup. Belajarnya selesai hari ini.

4. Besoknya, dengerin lagi bacaan alhamdulillahnya kayak apa, satu ayat aja ya, jangan lebih, putar lagi, lagi, lagi sampai 40 kali. terus coba ikuti liak-liuknya sampai bener-bener mirip. Kalau belum mirip jangan berhenti nyoba. pokoknya coba terus sampai benar-benar mirip. kalau udah mirip, udahan dulu. Cukup belajarnya. Besok lagi ya!

5. Hari ketiga, dengerin lagi Ar-rahmanirrahim.. kayak gimana nadanya. putar sampai 40 kali terus, ulangi sampai bener-bener mirip.

6. Dengan cara yang sama, dalam waktu satu minggu, 'antum' bakalan sudah menguasai bacaan Al-Fatihah ala syaikh Mahir Muaqly. Insya Allah bi idznillah.

Lumayan kan? seminggu udah bisa pake nadanya syaikh mahir muaqly, minggu besoknya ganti belajar nadanya syaikh misyari misalkan, minggu depannya lagi pake syaikh sudais, dan seterusnya, dan seterusnya.

Saya yakin, kalau ini dipraktekkan dengan benar, bacaan kita akan jadi lebih bagus, ya minimal mirip-mirip lah kayak murottal, entah kw-nya yang kw berapa, hehe.. Yang penting mirip. nanti kalau udah terbiasa bisa kita modifikasi sendiri nadanya terserah kita.

Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa memacu kita untuk terus belajar Al-Qur'an, karena ikhwah fillah.. tugas kita terhadap Al-Qur'an ternyata masih banyak. Selain membacanya, juga mentadabburinya, mengamalkan, mengajarkannya, mendakwahkannya, bahkan hingga memperjuangkannya lho. Padahal, ternyata kita saat ini masih belum beres dengan tugas pertama, yaitu membaca Al-Qur'an. Maka ini harus cepat kita selesaikan supaya kita bisa mengerjakan tugas-tugas lainnya kaitannya dengan Al-Qur'an. Kalau ini tidak segera kita selesaikan, entah kapan kita bisa selesai dengan tugas-tugas lainnya.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami suara yang indah sebagaimana suara Nabi Daud 'alaihis salam ketika membaca Zabur, yang mana karena suaranya, angin pun berhenti berhembus, dan gunung-gunung ikut bertasbih akan keagungan-Mu.

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami suara yang indah sebagaimana suara sahabat Abu Musa Al-Asy'ari yang mana ketika orang mendengarkan bacaan Al-Qur'an-nya, akan semakin bertambah keimanan mereka.

Aamiin, wa 'akhiru da'wana anil hamdulillahi robbil 'alamiin.

Senin, 09 Februari 2015

Tips Menghafal Al-Qur'an




"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk diingat, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? [QS Al-Qomar: 17, 22, 32, 40]
Assalamu'alaikum ikhwah Fillah.. Saudaraku karena Allah..

Tahukah sobat? Ayat diatas diulang-ulang penyebutannya hingga 4 kali lho dalam surat Al-Qomar, artinya apa? Al-Qur'an ini memang sangat mudah untuk diingat, sangat mudah untuk dihafalkan. Tinggal kitanya mau atau gak. Menghafal Al-Qur'an itu tidak butuh kepintaran, tidak butuh kecerdasan. 

Berapa banyak anak-anak kecil yang hafal Al-Qur'an, padahal mereka tidak tahu artinya? 
Berapa banyak saudara-saudara kita yang hafal Al-Quran, padahal secara medis punya keterbelakangan mental, punya masalah dengan daya ingatnya?
Berapa banyak pula kaum muslimin yang dikaruniai kesempurnaan jasmani, keleluasaan waktu, kecerdasan akal, keberlimpahan harta tapi 'belum' diberikan nikmat hafalan Al-Qur'an?

Itulah sebabnya kenapa Allah bilang "..Maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" 
Sekali lagi, Menghafalkan Al-Qur'an bukan masalah 'Mampu' atau tidak, tapi 'Mau' atau tidak...

Nah, buat temen-temen yang mau menghafalkan Al-Quran, ada beberapa tips dari saya, yang mudah-mudahan bermanfaat...
Intinya kalau kita ingin sesuatu, maka harus diusahakan dengan bener-bener supaya bisa tercapai. Begitu pula kalau kita ingin menghafalkan Al-Quran, harus segera dimulai, nyicil dikit-dikit ntar lama-lama juga selesai tuh satu Al-Quran, nggak mungkin bisa langsung hafal semuanya kan? :-)

Untuk tipsnya.....

1. Luruskan Niat karena Allah dalam menghafal Quran. Ini Harus! Ingat! Siapa yang benar dalam niat dan usahanya, tiada lain bagi Allah kecuali menyempurnakan ketentuan-Nya. Siapa yang Allah lah tujuannya, Allah akan mudahkan jalannya!

2. Cari USTADZ, guru atau teman (yang punya kapabilitas bacaan Al-Qur'an baik) untuk bisa nyimak hafalan yang sudah kita hafal, ini penting banget, karena kalau kita hafalan sendiri, ntar takutnya bacaan kita banyak yang salah.

3. Cari teman atau lingkungan yang kondusif untuk nghafalin Al-Qur'an, cari KOMUNITASnya, mengapa? karena kita kan gak selamanya bisa semangat terus. Nah,, dengan punya komunitas atau temen-temen yang punya cita-cita yang sama, ketika kita baru males, nanti ada yang bisa nyemangatin atau ngingetin kita.... kalau kita nggak bisa nemuin, maka buatlah komunitas itu!

4. Usahakan minimal BACAAN Al-Qur'annya DILANCARKAN dan dibenarkan dulu, mengapa? karena kalau bacaan kita belum benar, trus kita nghafalin Al-Quran, maka hafalan kita itu juga bakal banyak salahnya. Padahal, kalau kita menghafal bacaan yang salah, untuk merubahnya itu lebih sulit daripada memulai hafalan baru... itulah pentingnya ada guru atau ustadz yang bisa ngajarin bacaan Al-Quran yang benar

5. Gunakan mushaf Al-Quran standar RASM UTSMANI yang satu juznya ada 20 halaman, jangan pake Al-Quran yang selainnya... mengapa? bukannya gak boleh, tapi memang karena Al-Quran yang formatnya satu juz 20 halaman itu lebih mudah diingat, dan ntar insya Allah kalau ada orang yang baca suatu ayat, kita bisa dengan mudah mengingat, nebak, dan langsung nentuin ayat itu ada di juz berapa, halaman berapa dari awal juz, tempatnya di kanan halaman, kiri, atas, tengah, atau bawah.. Nah, bisanya kayak gitu salah satunya juga karena ketika menghafal, pake Al-Qur'an standar ustmani.

6. Jangan lupa BERDOA sama Allah agar diberi kekuatan dan keistiqomahan. Kita bisa hafal Al-Qur'an itu juga karena izin Allah.

7. Buat TARGET kapan mau hafal Al-Quran, setahun, 2 tahun, 3 tahun, 10 tahun... atau kapan? kalau kita sehari bisa hafal satu halaman Al-Qur'an, berarti sebulan kita bisa hafal minimal 1 juz Al-Quran bi Idznillah (1 juz = 20 halaman), kalau istiqomah, setahun bisa minimal 10 juz, 3 tahun Insya Allah selesai satu Al-Quran... begitu juga kalau pengen target lebih cepat atau lebih lambat,,, bisa diatur sendiri.

8. Minta DOA dan restu kedua ORANG TUA karena do'a mereka itu sangat powerfull, Mustajab.

9. Yang gak kalah penting.... sebelum menghafal, baca dulu TERJEMAHannya, Insya Allah kalau kita baca terjemahannya dan tahu arti dari ayat yang kita hafalkan, kita bakalan lebih mudah menghafalnya dan hafalan kita akan sangat kuat dan tidak lupa-lupa

10. Hafalkan sedikit-sedikit, banyak langsung juga boleh... tapi, yang paling penting dari hafalan adalah MURAJA'AH, (baca: mengulang-ulang) hafalan karena Inti dari hafalan adalah pengulangan. Semakin banyak hafalan temen-temen, maka harus banyak juga muraja'ahnya. 

Berapa lembar idealnya muraja'ah? 

Kalau masih dalam tahap menghafal, dengan hafalan baru rata-rata 1 halaman/hari, maka idealnya adalah 1 Juz sehari, atau Minimal 10 halaman/hari.
Kalau udah selesai hafalan 30 Juz, maka idealnya muraja'ah 5 Juz/hari (Seminggu khatam) atau Minimal 1 Juz sehari (Sebulan khatam). 

Trus Gimana Solusinya Kalau Lagi Males Nghafal atau Lagi Futur?
Hehe... Memang ketika seseorang melakukan hal yang sama terus menerus, berulang-ulang, dan dalam jangka waktu yang lama, tidak menutup kemungkinan akan timbul rasa malas. Itu Wajar! Termasuk dalam menghafal Al-Qur'an, tiap hari harus nghafal, tiap hari harus muroja'ah. 

Nah, coba ketika mengalami hal seperti itu, temen-temen bayangkan gimana rasanya ntar kalau udah hafal Al-Qur'an, gimana enaknya bisa baca Al-qur'an sambil nyetir, sambil motoran, sambil jalan, sambil merem sekalipun, hehe... Coba bayangkan enaknya bisa dengan lebih mudah memahami tafsir Al-Qur'an, Belajar Qira'ah Sab'ah. Bisa ngajari ngaji, tahsin, tafsir. Coba bayangkan bagaimana kelak posisi seorang penghafal Al-Qur'an di akhirat, bagaimana derajat orang tuanya kelak di surga, dan lain sebagainya...

Trus, mulai nghafalin lagi deh, karena 'Our emotion is created by our motion and our motion is created by our emotion too!' Kalau kita ngerasa males, ya pikiran kita jadi males, tubuh kita jadi males, semuanya jadi males. Tapi kalau kita semangat, semuanya akan jadi semangat juga, Insya Allah... :))

Nah, itu tadi tipsnya... Mudah-mudahan langkah temen-temen semua untuk menghafalkan Al-Quran dimudahkan oleh Allah.... Amiin, :-) 

Wish You All The Best.....

Mengatakan 'Tidak' Secara Elegan




The Power of Positive 'No', Ada yang udah pernah baca bukunya..???

Seringkali kita mendapatkan banyak sekali tawaran atau permintaan | Entah kenapa biasanya kita sering mengiyakan | padahal sebenarnya kita tidak menginginkannya | sikap seperti ini bisa menjadi 'Bom Waktu' masalah di kemudian hari, bukan?

Terlepas dari banyak hal, The Power of Positive 'No' adalah tentang bagaimana mengatakan TIDAK untuk banyak hal tanpa menyakiti perasaan orang lain | dengan kata lain, SENI mengatakan TIDAK, :-)

Warren Buffett, investor kenamaan Amerika yang sangat sukses bisnisnya mengatakan | rahasia untuk menciptakan kekayaannya terletak pada kemampuan mengatakan TIDAK | Ia memeriksa ribuan proposal seharian dan mengatakan TIDAK, TIDAK, TIDAK untuk banyak hal, dan hanya mengatakan YA beberapa kali untuk hal penting yang sesuai dan menghasilkan kekayaan.

TIDAK yang positif adalah "YA! TIDAK. YA?" | berlawanan dengan kebanyakan 'TIDAK' yang berawal dengan TIDAK dan berakhir dengan TIDAK | TIDAK yang positif dimulai dengan YA dan diakhiri dengan YA.

- YA! yang pertama berhubungan dengan alasan dan kepentingan pribadi atau kolektif yang mendasari kita mengatakan TIDAK, misalnya larangan dan perintah Allah serta Rasul-Nya, kepentingan keluarga, dan lain sebagainya. 

- TIDAK. yaitu menetapkan batasan bahwa kita tidak setuju dengan suatu penawaran atau ajakan.

- YA? yang kedua sebagai solusi dan penghargaan kepada lawan bicara tanpa menyakiti perasaannya

contoh eksplisitnya bisa kita praktekkan dalam berorganisasi, "Mas, Mbak... sebenarnya saya sangat concern dengan proker ini, tapi saya ingin punya waktu khusus untuk keluarga dan mereka lebih butuh saya. Jadi, maaf.. saya nggak bisa ikut rapat, sebagai gantinya, saya minta tugas yang bisa saya bawa pulang rumah aja". :D

itu contoh kecil saja | Jadi, siapkan TIDAK yang positif, Temukan YA! pertama, tegaskan dan beri kekuatan pada TIDAK., lalu lakukan negosiasi dan hargai jalan YA? yang kedua

Bismillah... Mudah-mudahan bermanfaat kawan..

Minggu, 08 Februari 2015

Mencari Letak Kata dalam Al-Qur'an (It's too easy now !!)



Dulu, bahkan mungkin masih sampai sekarang, kalau seseorang mau nyari letak suatu kata dalam Al-Quran, ada di surat apa dan ayat berapa, musti pake kamus Al-Quran yang paling kesohor, kitab fathur rahman yang berbahasa Arab karya Imam Faidlullah bin Musa al-Hasani, tebalnya hampir 500-an halaman, dengan berat 0,5 kg. Jadi, selain harus ngerti bahasa arab dikit-dikit, nyarinya juga lama kalau belum terbiasa. 

Nah, sekarang... ada software keren, yang hampir setara dengan kitab itu, namanya Holy Qur'an explorer (hqe) kayak gambar di atas, lebih simpel dan hanya dalam hitungan detik sudah langsung ketemu...

Kemarin, ada temen saya tanya, "Ayat yang 'Innallaha yuhibbul muttaqin' itu letaknya di surat apa ayat berapa ya?", saya ingat2, saya ingat2, saya ingat2 lagi, lamaaa banget.

Wah, rupanya hafalannya lagi ngumpet nih, hehe.... XD. Akhirnya daripada kelamaan, saya buka hqe ini, saya ketikkan query "يحب المتقين" di kotak search pojok-an. Dan seketika keluar hasilnya bejibun. Luar biasa... subhanallah

Makanya, ini software sangat recommended buat temen-temen. Insya Allah sangat membantu ketika butuh mencari suatu penggalan ayat Al-Qur'an. Silakan, bisa didownload di link:

http://assunnah.info/download.html

hqe ini hanya merupakan salah satu software search engine qur'an, sebenarnya masih sangat banyak aplikasi gratis lainnya. Bisa juga nyoba pake web-based search engine kayak ini contohnya:

http://quran.javakedaton.com/kata/mencintai

Atau bisa juga pake kitab Qur'anic explorer yang search-nya berbasis pdf, bisa didownload di link dropbox saya:

https://www.dropbox.com/s/rn8rw68…/QuranicExplorerv1.1.5.rar

Mudah-mudahan bermanfaat,
Sekian dan Terimakasih :))

Mengapa Perlu Menghafal Ilmu?


Ini adalah cover buku karya Imam Al-Jauzi (Wafat tahun 597 H), judul terjemahannya "Anjuran untuk Menghafal Ilmu." Nama asli beliau Abdurrahman, seorang ulama' yang mempunyai kontribusi hampir dalam semua bidang ilmu. Beliau ahli tafsir, Ahli Fiqih, dan dalam ilmu hadits dijuluki al-huffadz (Penghafal yang Hebat), sejarawan yang sangat luas ilmunya. Beliau dijuluki Al-Wa'aadh (Sang Penasehat) karena luasnya ilmu yang dimiliki. Majlisnya dihadiri oleh ribuan orang, tidak hanya orang islam, orang non islam pun juga datang.

Ada yang menarik dari bukunya ini. Kawan... :D

Ya, tidak cukup hanya belajar dan memahami ilmu, tapi juga harus menghafalnya. Beliau menulis buku ini karena melihat para penuntut ilmu di zaman beliau mulai dihinggapi kemalasan untuk menghafal ilmu.

Bagaimana dengan kondisi kita sekarang? Astaghfirullah!!

Inilah sistem pendidikan islam yang sesungguhnya !! Menghafal !!

Akan tetapi yang terjadi saat ini, sistem pendidikan kita ternyata bukanlah sistem pendidikan yang berasal dari Islam. Kita sering mendengar bahkan membaca penelitian ilmiah bahwa menghafal itu tidak ramah otak dan sebagainya karena memang para penggagasnya tidak menyukai hafalan. Mereka mengatakan bahwa cukup memahami ilmu saja, cukup belajar saja. Mereka mengubur dalam-dalam konsep 'Menghafal' Ilmu. Padahal sejatinya inilah kekuatan umat islam, yaitu adanya sanad. dan ini pulalah yang menjaga keshahihan suatu Hadits hingga sekarang.

Maka tidak heran, terkadang kita belajar satu hal sekarang, seminggu kemudian kita sudah lupa dan tidak sanggup menghadirkannya ketika disuruh menerangkan ke orang lain. Lain halnya dengan para ulama kita terdahulu, mereka bahkan mengulangi hafalan pelajarannya minimal 60 kali seperti yang dilakukan Imam Syafi'i. Akibatnya, pemahaman mereka terhadap ilmu sangat luar biasa.

Ilmu mereka tidak terletak di kertas, tetapi terletak di sanubari mereka. Tidak juga terletak di laptop seperti kita saat ini :-) yang kalau laptopnya hilang, hilang juga ilmunya.... hehe

Dan terakhir, Syaikh Muhammad Quthb, seorang ahli pendidikan islam memberikan komentar mengenai sistem pendidikan yang ada saat ini dalam bukunya, "Dua bidang ilmu yang paling banyak dimasuki konsep yahudi adalah ilmu pendidikan dan psikologi."

Oleh karenanya, kata Imam Malik bin Anas, "Lan tashluha haadzihil ummah illa bimaa sholuha bihii awwaluhaa" 'Generasi akhir ummat ini tidak akan menjadi baik, melainkan dengan mengikuti konsep dan metode yang menjadikan ummat terdahulu baik.'

Kalau ummat ini mau bangkit dari keterpurukan dan menjadi pionir dalam segala hal sebagaimana dulu pernah memimpin dunia, tidak ada jalan lain kecuali kita menerapkan sistem pendidikan 'salafush shalih', para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Wallahu a'lam.. :-)

Mudah-mudahan kita semua dikaruniai semangat yang selalu membara dan hafalan yang kuat sebagaimana para 'salaful ummah' dulu. Aamiin
Oya kelupaaan, Yang pengen baca bukunya bisa didownload di link berikut, atau disini tapi pake bahasa arab ya. hehe... Maaf belum ada ebook Indonesianya


Mengecek Keshahihan Hadits lewat Dorar.net

www.dorar.net



#‎JumatSemangat‬

Alhamdulillah, saat ini kita semakin dimudahkan untuk belajar Islam. Walaupun kita bukan ahli hadits tapi kita bisa ngecek keshahihan hadits hanya dengan mengetikkan kata atau beberapa kalimat di sebuah web.

Ada sebuah web bagus yang bisa digunakan untuk itu, misalnya http://www.dorar.net/ . Webnya menggunakan bahasa arab, tapi tenang aja... orang awam pun bisa mengakses asalkan bisa bahasa arab standar, nggak usah harus paham mendalam tentang bahasa arab. :D


Semisal saya pengen nyari keshahihan hadits tentang membaca surat Al-kahfi di hari Jum'at, cukup ketikkan keyword "سورة الكهف يوم الجمعة " di kotak kecil yang saya merahi di atas, trus klik "بحث" dan tunggu hasilnya, hehe...

Gampang kan? 

Mudah-mudahan bermanfaat. Wallahu A'lam

Sabtu, 11 Januari 2014

All About Mawapres

Mawapres (Mahasiswa Berprestasi)… Apa itu?

Mawapres menurut Dikti yaitu, mahasiswa yang punya prestasi tinggi baik dalam kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria tertentu….

Kalo banyak orang bilang, Mawapres itu Mahasiswa Paket Komplit, Apa aja bisa….. Studi oke, organisasi oke, berkarya oke, dan masih banyak yang oke lainnya, hehe…. :-)

Yang perlu diingat bahwa Mahasiswa berprestasi belum tentu teladan, tapi mahasiswa teladan pasti punya prestasi, makanya… orientasinya jangan cuma mau jadi mahasiswa berprestasi, tapi juga harus jadi TELADAN.. Oke? Sip…lah kalau begitu.

Jadi, jangan heran nanti kalau ngeliat Mawapres kok gitu ya ‘bentuk’ oranya, nggak Seideal yang kita bayangin, biasa aja,  mungkin suka bergurau, dll. Itu wajar saja… ;-)

Dulu emang trennya, kalo mau jadi Mawapres identik dengan:
1. Certificate Hunter,
2.  Mafia konferensi,
3.  Duta acara popular,
4.  Aktivis

Tapi, tren itu sekarang mulai berubah,,, dari yang dulunya Mawapres itu merupakan PENCAPAIAN sekarang berubah menjadi PENGAKUAN, kalo dulu harus punya sertifikat macem2 untuk salah satunya bisa jadi Mawapres, sekarang punya sertifikat segunung pun gak pakalan kepakai buat syarat jadi Mawapres, hehe…. :-)

Intinya… Mawapres itu adalah Pengakuan kalau memang kita Berprestasi….

Syarat ikut seleksi Mawapres:
1.  IPK minimal 2,75
2.  Usia maksimal 24 tahun
3.  Belum pernah jadi Finalis Tingkat Nasional

Indikator Penilaiannya:

1. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), dilampirkan per semester (bukan berarti yang bisa ikut seleksi hanya yang IPK nya bagus2,,, Jadi Jangan Khawatir ya,,, hehe). IPK ini hanya dipakai untuk seleksi tingkat fakultas dan universitas, nilai maksimal 20 % dalam penilaian. Tapi kalo udah masuk ke Nasional IPK nggak dinilai lagi kok.

2. KTI (Karya Tulis Ilmiah), kira-kira 20-30 halaman, ada tinjauan pustaka, tidak harus sesuai bidang (jadi anak FK nggak harus membahas tentang kedokteran, membahas masalah ekonomi, humaniora, dll pun boleh), dan karya tulis dinilai berdasarkan,

-   orisinalitas Ide, kemasan, penyampaian
-   versatilis, membumi, nyata, applicable
-   bahasa Indonesia, bertingkat (tema sama tapi terus diperbaiki mulai dari seleksi tingkat prodi,fakultas, universitas, dan nasional)

nilai maksimal 30 % penilaian, dengan rincian, makalah 40 % dan presentasi 60 %.

3. Ringkasan Karya Tulis Ilmiah, ditulis dalam bahasa Inggris/ Asing (Rusia, China, Perancis, Arab, Jerman), mencakup Latar belakang, rumusan masalah, 500 – 750 kata. Penilaian maksimal 25% dengan perincian 40 % ringkasan dan 60 % Diskusi.

Diskusi biasanya impromptu dalam bahasa Inggris/ Asing, dinilai dari bahan dan Tanya jawab serta kemampuan bicara bahasa Inggris/ Asing.

4. Daftar Prestasi/ Kemampuan yang diunggulkan,,, maksimal 10 prestasi terbaik (Penting…. Harus ada bukti sertifikat atau keterangan sejenis). Maksimal penilaian 25 %.

Yang termasuk penilaian juga adalah KEPRIBADIAN, meliputi: wawancara, berkas, psikologi, dll. Tes KEPRIBADIAN ini untuk memastikan kalau memang dia layak untuk menjadi Mawapres.

Nah,,,,,ada yang menarik saat tes wawancara kepribadian Mawapres UNS 2012, Mas Greget Kala Buana  pernah ditanya aneh “Kamu ikut Facial ya dik?”  “Kamu Perawatan, ya?”  “Kamu Model, Ya?” (mungkin gara-gara penampilannya yang 'eye catching', jadi pertanyaannya kayak gitu, wkwk..) :-)

Dia jawabnya,,, “Nggak kok, pak…Saya nggak pernah facial sekalipun, nggak perawatan juga, dan bukan model”. Cuma sayangnya, Mas Greget ini Cuma jadi Finalis Mawapres Nasional, Nggak sampe jadi Mawapres Nasional. Katanya… :-)

Terus Untuk hadiahnya apa?

Hmmm…. Nanti kalo lolos
-  Juara 1 fakultas, Rp 1.100.000,-
-  Juara 1 Universitas, Rp1.900.000,-
-  Bonus dari Jurusan, Rp1000.000,-  jadi, total 4 juta + Visit atau Best student Exchange ke Malasyia dan Thailand (Nggak mesti sih, tapi yang jelas 2 negara)

Terus nanti kalau maju ke nasional…….
-  Mawapres 1 Nasional, Rp 20.000.000,-
-  Mawapres 2 Nasional, Rp 15.000.000,-
-  Mawapres 3 Nasional, Rp10.000.000,-

Gimana…? Sudah ada gambaran kan?..... Mudah-mudahan bermanfaat :-)


Sabtu, 11 januari 2014


Kamis, 11 Juli 2013

Tips Mudah Mengetahui Halaman Awal Tiap Juz Al-Qur'an Tanpa Melihat Mushaf



Assalamualaikum...ikhwatii fii nafsil 'aqiidah, Saudaraku seakidah Islam

Pernah gak temen-temen menjumpai seorang Hafidz Qur'an yang keren banget?, sampe hafal titik komanya, hafal ayat ini ada di halaman berapa dari awal Juz 1, ada di halaman berapa dari awal Juz nya, ada di kanan, kiri, atas, atau bawah.. Pernah gak? hehe.. Saya pernah lho, dan ternyata caranya sangat simpel. 

Oiya, saya pernah nulis tentang Tips Menghafalkan Al-Qur'an. Sekarang saya ingin berbagi tips Cara mengetahui halaman awal tiap juz Al-Quran. Ini Menarik! dengan trik ini temen-temen bisa mengetahui dengan mudah halaman ke berapa awal juz Al-Quran walaupun 'belum' hafal Al-Quran. Cara ini juga akan membantu menguatkan hafalan Al-Quran secara gak langsung, Insya Allah..

Requirements:
Agar trik ini berhasil, maka ada syaratnya, yaitu harus menggunakan Al-Qur'an standar (1 juz= 20 halaman), bisa yang rasm utsmani atau yang bukan. Jangan pakai Al-Quran tulisan tangan, terbitan Indonesia yang tiap juznya kurang dari 20 halaman. Mengapa? karena cara ini tidak akan bisa digunakan jika kita pakai Al-Qur'an yang 1 juz tidak 20 halaman. hehe..

Oke...langsung aja, pertama cek dulu Al-Qur'an temen-temen, Juz 1 nya dimulai dari halaman 1 atau halaman 2 ?? Yang dimulai dari halaman 1 biasanya adalah Al-Qur'an rasm utsmani cetakan Arab, sementara yang dimulai dari halaman 2 biasanya Al-Qur'an standar cetakan Indonesia. (memang ada perbedaan halaman penerbitan, tapi itu gak jadi masalah). Ingat! Juz 1 dimulai dari surat Al-Fatihah ya. :-)

Jika halaman awal Juz 1 dimulai dari halaman 1, maka catat baik-baik angka 2. 
Namun, jika ternyata halaman awal Juz 1 dimulai dari halaman 2, maka catat baik-baik angka 3. Logikanya adalah awal juz 1 ada di halaman bagian kanan, sementara awal Juz 2, 3, 4, dst. selalu dimulai pada halaman bagian kiri. Itulah kenapa saya suruh temen-temen ingat angka 2 atau 3 tadi. 

Intinya, kita berpatokan dengan halaman pertama Juz 1 nya. 

Nah, semisal temen-temen pengen mengetahui awal Juz 4 ada di halaman berapa, maka caranya:
  1. Catat baik-baik angka 2 atau 3 tadi, (maaf, saya ulangi lagi, hehe.. XD)
  2. Ambil angka 4 yang merupakan juz yang akan kita cari halaman awalnya, lalu kurangi dengan 1 (4-1)= 3.
  3. Nah, bilangan 3 ini lalu kalikan dengan 2, jadi 3x2= 6 
  4. Kemudian letakkan angka 6 tadi di depan angka 3 atau 2 (Poin 1). 
  5. Jadi, juz 4 ada pada halaman 62 Al-Qur'an (Jika Juz 1 dimulai pada halaman 1) atau halaman 63 (Jika Juz 1 dimulai pada halaman 2).
Sekarang lihat pada Al-Qur'an! dan temen-temen akan lihat Juz 4 dimulai pada halaman 63 atau 62. Menarik bukan..? Contoh lain, Jika temen-temen pengen tahu awal Juz 16 ada di halaman ke berapa:
  1. Ingat baik-baik angka 2 atau 3 tadi,
  2. Ambil angka 16 yang merupakan juz yang akan kita cari halaman awalnya, lalu kurangi dengan 1 (16-1)= 15.
  3. Nah, bilangan 15 ini lalu kalikan dengan 2, jadi 15x2=30
  4. Kemudian letakkan angka 30 tadi di depan angka 3 atau 2 (Poin 1). 
  5. Jadi, juz 16 ada pada halaman 302 Al-Qur'an (Jika Juz 1 dimulai pada halaman 1) atau halaman 303 (Jika Juz 1 dimulai pada halaman 2).
Subhanallah...Coba juga pada Juz-juz yang lainnya ya!. Silakan dipraktekkan untuk mengasah dan menguatkan hafalan Al-Qur'an kita. Sebagaimana sia-sianya amal tanpa ilmu, maka ilmu tanpa amal juga tiada guna. Jangan lupa, ajarkan juga pada orang lain, supaya ilmu kita bermanfaat, supaya kita jadi umat islam yang tidak buta Al-Qur'an :-)

Wallahul Musta'an..

Minggu, 20 Januari 2013

Daftar Lengkap Ukuran Kertas


Ukuran kertas seri A
Ukuran            mm × mm                   in × in
A0                    841 x 1189      33.11 × 46.81
A1                    594 x 841        23.39 × 33.11
A2                    420 x 594        16.54 × 23.39
A3                    297 x 420        11.69 × 16.54
A4                    210 x 297        8.27 × 11.69
A4s                  215 x 297        8.46 × 11.69
A5                    148 x 210        4.13 × 5.83
A6                    105 x 148        4.13 × 5.83
A7                    74 x 105          2.91 × 4.13
A8                    52 x 74            2.05 × 2.91
A9                    37 x 52            1.46 × 2.05
A10                  26 x 37            1.02 × 1.46

Ukuran Kertas Seri B
Ukuran            mm × mm                   in × in
B0                    1000 X 1414    39.37 × 55.67
B1                    707 X 1000      27.83 × 39.37
B2                    500 X 707        19.69 × 27.83
B3                    353 X 500        13.90 × 19.69
B4                    250 X 353        9.84 × 13.90
B5                    176 X 250        6.93 × 9.84
B6                    125 X 176        4.92 × 6.93
B7                    88 X 125          3.46 × 4.92
B8                    62 X 88            2.44 × 3.46
B9                    44 X 62            1.73 × 2.44
B10                  31 X 44            1.22 × 1.73

Ukuran kertas seri C 
biasanya digunakan untuk biasanya digunakan untuk map, kartu post dan amplop

Ukuran            mm x mm
C0                    917 X 1297
C1                    648 X 917
C2                    458 X 648
C3                    324 X 458
C4                    229 X 324
C5                    162 X 229
C6                    114 X 162
C7                    81 X 114
C8                    57 X 81

Ukuran kertas R 
biasanya digunakan untuk mencetak Foto
Ukuran            mm x mm
2R                    60 x 90
3R                    89 x 127
4R                    102 x 152
5R                    127 x 178
6R                    152 x 203
8R                    203 x 254
8R Plus             203 x 305
10R                  254 x 305
10R Plus          254 x 381
11R                  279 x 356
11R Plus          279 x 432
12R                  305 x 381
12R Plus          305 x 465
14R                  284 x 353
17R                  305 x 405
19R                  305 x 455

Ukuran Kertas seri F 
biasanya digunakan untuk kegiatan perkantoran dan fotocopy, dan biasa disebut kertas Folio
Ukuran            mm × mm          in × in
F4                    215 x 330        8.5 x 13

Ukuran kertas seri Letter dan legal
Ukuran            in × in              mm × mm
Letter              8.5 × 11           216 × 279
Legal               8.5 × 14           216 × 356

Ukuran kertas ANSI
Nama              in × in              mm × mm
ANSI A             8½ × 11           216 × 279
ANSI B             17 × 11            432 × 279
ANSI C             17 × 22            432 × 559
ANSI D             22 × 34            559 × 864
ANSI E              34 × 44            864 × 1118

Ukuran kertas Arsitektur
Nama              in × in              mm × mm
Arch A             9 × 12              229 × 305
Arch B             12 × 18            305 × 457
Arch C             18 × 24            457 × 610
Arch D             24 × 36            610 × 914
Arch E              36 × 48            914 × 1219
Arch E1            30 × 42            762 × 1067
Arch E2            26 x 38            660 x 965
Arch E3            27 x 39            686 x 991